Bacaan Doa Tahiyat Akhir Beserta Artinya
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari azab Jahannam, dari azab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Dajjal."
Hukum Doa Setelah Tahiyat Akhir
Mengutip Muslimina, ada beberapa pendapat terkait bacaan doa setelah tahiyat akhir. Syaikh Sibromalisy berkata: “Makruh meninggalkan doa setelah tahiyat akhir karena doa tersebut lebih utama-utamanya perkara yang diwajibkan sebagian ulama.”
Sementara, beberapa kalangan mewajibkan membaca doa perlindungan seperti halnya yang dilakukan oleh Imam Thawus. Beliau memerintahkan anaknya untuk mengulang salat lantaran meninggalkan doa setelah tahiyat akhir.
Menurut Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab Fiqhul Islam wa Adillatuhu juz 2, melafazkan doa setelah tahiyat akhir sebelum salam termasuk dari salah satu sunah salat.
Doa Lain Setelah Tahiyat Akhir
Selain doa perlindungan di atas, Rasulullah SAW pernah mengajarkan suatu doa kepada Abu Bakar Ash Shiddiq. Dari Sahih Adabul Mufrad Imam Bukhari, diriwayatkan dari Abdullah bin Amru, Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah SAW:
“Ajarilah saya sebuah doa yang akan saya baca di dalam salat saya.”
Rasulullah SAW bersabda, katakanlah:
اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Artinya: "Ya Allah sungguh aku telah menzalimi diriku dengan kezaliman yang banyak. Tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa itu selain Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu, dan sayangilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Doa lainnya yang bisa dibaca setelah tahiyat akhir sebelum salam, yaitu:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
Allahumma inni a’udzu bika minal jubni, wa a’udzu bika an arudda ilaa ardzalil ‘umur, wa a’udzu bika min fitnatid dunyaa, wa a’udzu bika min ‘adzabil qodbri
Artinya: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari lemah melakukan ibadah yang mulia, aku meminta perlindungan pada-Mu dari keadaan tua yang jelek, aku meminta perlindungan pada-Mu dari tergoda syahwat dunia (sehingga lalai dari kewajiban), aku meminta perlindungan pada-Mu dari siksa kubur).” (HR. Bukhari no. 2822).
Selain itu, doa setelah tahiyat akhir sebelum salam bisa dilakukan dengan melafazkan:
اللَّهُمَّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى ظُلْمًا كَثِيرًا وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ ، فَاغْفِرْ لِى مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ ، وَارْحَمْنِى إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Allahumma inni zholamtu nafsii zhulman katsiroo wa laa yaghfirudz dzunuuba illa anta. Faghfir lii maghfiratan min ‘indik, warhamnii innaka antal ghofurur rohiim"
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang besar. Tiada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau. Ampunilah aku dengan ampunan dari-Mu. Kasihanilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (HR. Bukhari, no. 834 dan Muslim, no. 2705).