Fenomena CFW dan Menjamurnya Fashion Week di Tanah Air

Muchamad Nafi
2 Agustus 2022, 11:24
Fenomena CFW dan Menjamurnya Fashion Week di Tanah Air
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Aktris Gisella Anastasia bersama temannya berjalan memperagakan busana di kawasan Stasiun BNI City, Jakarta, Senin (25/7/2022).

Akhir pekan kemarin, Polres Metro Jakarta Pusat menutup sementara lokasi Citayam Fashion Week di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas. Kepolisian menilai kegiatan CFW ini ikut memicu kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, penutupan sementara zebra cross yang kerap dijadikan catwalk para model CFW di Jalan Tanjung Karang ini untuk mengurai macet yang berkepanjangan. Tidak hanya dipicu oleh peragaan busana, masyarakat umum hingga para pembuat konten di media sosial yang tumpah ruah di sana ikut menambah kemacetan.

Banyak analisis muncul atas fenomena tersebut, dari sisi tata ruang kota hingga ketimpangan sosial. Dampaknya juga memunculkan pro-kontra, seperti kemacetan tersebut. Kreator konten Jasmine Laticia yang akrab disapa Jeje Slebew pun setuju dengan usulan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ariza Patria agar CFW dilaksanakan di Hari Bebas Kendaraan Bermotor.

Meski demikian, Jeje berharap pemerintah bisa memenuhi agar CFW tetap menjadi ruang ekspresi bagi anak-anak SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok) untuk menunjukkan eksistensinya. “Semoga tidak menghambat kreativitas di antara teman-teman yang ada di Citayam Fashion Week,” kata gadis 16 tahun itu di kawasan Dukuh Atas, Sabtu kemarin.

Citayam Fashion Week memang masih jadi perbincangan hangat dalam sebulan terakhir. Namun fenomena anak-anak Citayam, Bogor hingga Balaraja, Tangerang yang mengokupansi kawasan Dukuh Atas sebenarnya sudah lama. Hanya frasa Citayam Fashion Week yang belum lama terekspos.

Gegap gempita berita CFW di media sosial melalui TikTok lalu ke Youtube dan Instagram ini menyedot banyak kalangan, dari selebriti hingga pejabat publik. Efek fashion week ini menjalar ke beberapa penjuru Tanah Air, atau sudah berjalan beriringan.

Muria Fashion Week – Kudus, Jawa Tengah

Seperti Citayam Fashion Week, peragaan busana yang memanfaatkan zebra cross juga hadir di kawasan alun-alun Kudus, Jawa Tengah. Muria Fashion Week 2022 tersebut diharapkan mampu mengembangkan kreativitas kaum muda untuk menjadi perancang busana di daerah itu.

Perlombaan bertema “Casual Fashion Street” ini digelar secara sederhana pada Minggu (31/7) pagi. Dengan memanfaatkan acara car free day atau sehari tanpa asap knalpot, MFW mampu menarik minat generasi muda untuk mengikuti perlombaan. Penonton juga memadati acaranya.

“Ada 70-an peserta lomba peragaan busana,” kata Ketua Panitia Muria Fashion Week 2022 Aris Magenta di Kudus, Minggu. Jumlah tersebut melampaui target panitia, apalagi persiapannya hanya berlangsung dua hari. Sementara untuk peserta lomba foto ada 60 orang dan lomba video ada 30 peserta.

Selain untuk mendorong kreativitas kaum muda, acara tersebut juga sebagai wadah anak muda setelah dua tahun tidak ada kegiatan peragaan busana. Dengan kesuksesan tersebut, Aris Magenta berencana menggelar acara yang lebih besar lagi, yakni Kudus Fashion Week dengan slogan “Kudus Menuju Kota Fashion”.

Bagi Aris, di Muria Fashion Week tidak bertujuan untuk mencari model atau menseleksi peseerta dengan wajah maupun bodi yang menarik. Yang diperhatikan dalam ajang tersebut yakni penampilan outfit atau pakaian agar anak-anak milenial atau Gen Z bisa ikut.

“Kami ingin memberi kesempatan kepada generasi muda untuk berekspresi secara luas agar produk busana di Kudus semakin berkembang,” ujarnya. Apalagi, dia melanjutkan, Kota Kudus merupakan gudang busana menginngat hampir 40 perusahaan konveksi besar di Kudus sudah masuk pasar Tanah Air.

Zuliasari, peserta lomba “Casual Fashion Street” menyatakan senang ada lomba terkait busana. Dia memang sangat berminat menekuni desain pakaian. Busana yang diikutkan lomba memiliki tema “wanita bumi” yang merupakan kreasi sendiri. 

Cianjur Fashion Week – Jawa Barat

Di Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Cianjur memfasilitasi ajang kreasi anak muda dengan mengizinkan Cianjur Fashion Week di taman alun-alun atau di Pendopo Bupati Cianjur. Artinya, catwalk tidak dilakukan di zebra cross atau penyeberangan jalan karena dapat memacetkan arus lalu lintas. 

Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, yang viral merambah ke sejumlah wilayah termasuk di Cianjur. Untuk itu pemerintah daerahnya akan mendukung penuh seiring upaya pemulihan perekonomian. 

“Kami akan mendukung selama kegiatan tersebut positif dan dapat menjadi ajang pameran bagi pelaku UMKM di Cianjur,” katanya. Satu di antara yang akan ditonjolkan yakni batik Cianjuran untuk diperagakan di ajang kreasi anak muda Cianjur. 

Herman menyebutkan, tempat yang bisa dipakai seperti taman alun-alun dan Pendopo Cianjur. Dua tempat tersbut sempat dijadikan panggung untuk peragaan busana dan ajang pameran serta pemasaran bagi pelaku UMKM dengan produk unggulannya terutama yang berkaitan dengan fesyen

Dia melarang kegiatan catwalk dilakukan di zebra cross. “Jangan sampai menggelar acara serupa dengan tempat yang sama karena tidak akan kami izinkan,” ujar Herman. 

Beberapa hari sebelumnya, sejumlah pemuda di Cianjur memang sempat menjadikan zebra cross di Jalan Mangunsarkoro, Kelurahan Sayang, sebagai panggung peragaan busana. Jalan Mangunsarkoro yang lebih dikenal dengan perempatan Shianghai dipilih karena memiliki bangunan cagar budaya peninggalan Belanda yang menarik sebagai latar belakang Cianjur Fashion Week. 

Infografik_Demam citayam fashion week
Infografik_Demam citayam fashion week (Katadata/ Nurfathi)

Surabaya Fashion Week – Jawa Timur

Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur mengingatkan warganya yang menggelar fashion week di Jalan Tunjungan untuk menaati peraturan dan norma. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya Muhammad Fikser di Surabaya mengatakan, petugas akan membubarkan kegiatan jika mendapati pelanggaran aturan maupun norma sosial dan agama.

“Kami tidak segan-segan membubarkan. Bahkan kami secara tegas akan mengangkut mereka untuk diina dan pendampingan psikologis,” kata Muhammad Fisker.

Anak-anak muda yang ingin menampilkan kreativitas dalam berbusana di kawasan wisata Tunjungan Romansa bisa memanfaatkan pedestrian agar tidak mengganggu lalu lintas kendaraan. “Dengan menggunakan busana yang tetap mengutamakan norma sosial. Jika dia laki-laki, bisa menggunakan busana yang sepantasnya dan tidak berlebihan,” ujar Fisker.

Dalam menggelar kegiatan tersebut, warga tidak perlu mengajukan permohonan izin khusus untuk beraktivitas di pedestrian Tunjungan Romansa. Dinas Komunikasi hanya akan mengawasi untuk memastikan kenyamanan para pejalan kaki.

Pemerintah Kota Surabaya tidak melarang anak-anak muda mengekspresikan kreativitas dengan menggelar fashion week. Pemerintah Kota bahkan berencana memberikan ruang khusus di kawasan wisata Balai Pemuda atau Alun-Alun Kota Surabaya. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga sudah meminta organisasi perangkat daerah untuk memfasilitasi anak-anak muda mengekspresikan kreativitas.

Belitung Creative Week 2022

Selain fashion week, kegiatan kreativitas yang lebih umum digelar Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dari ajang Belitung Creative Week 2022, transaksi yang berlangsung dari 27-31 Juli di pantai Tanjung Pendam mencapai Rp 847 juta.

“Transaksi ini, kalau dilipatgandakan, nilainya tiga kali lipat dari investasi yang harus dikeluarkan untuk menyelenggarakan Belitung Creative Week 2022,” kata Plt Kepala Dinas Pariwisata Belitung Bakrie Hauriansyah di Tanjung Pandan, Selasa (2/8).

Pelaksanaan Belitung Creative Week 2022 berjalan lancar. Jumlah pengunjung Belitung Creative Week 2022 mencapai 53 ribu orang. Menurut Bakrie, Belitung Creative Week 2022 berorientasi untuk meningkatkan perekonomian pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di daerah itu.

Belitung Creative Week 2022 diisi dengan berbagai kegiatan seperti lomba tari kreasi, lomba musik kreatif, lomba fashion show, lomba masakan daerah dan lomba cinderamata.

“Lomba ini sebenarnya bukan untuk mencari pemenang namun berharap mereka terus produktif dan menjadi produsen-produsen yang sukses,” katanya. “Kegiatan ini berjalan lancar berkat kolaborasi, partisipasi, dan kerja sama dengan semua pihak.”

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...