Sinopsis Novel Negeri 5 Menara, Kisah Kehidupan di Pondok Pesantren

Destiara Anggita Putri
14 September 2022, 13:51
sinopsis novel negeri 5 menara
Unsplash
Ilustrasi, buku novel.

Pada awal ia mondok, Alif merasa berat hati karena sebenarnya ia ingin menempuh pendidikan di ITB dan merasa mondok di pesantren hanya akan menghambat cita-citanya.Namun, ia teringat kalimat dari pemimpin pondok yaitu Kiai Rais yang megucapkan “Man Jadda Wa Jadda” yag artinya siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil. Kalimat ini pun menjadi tonggaknya untuk tetap semangat mewujudkan cita-cita nya. 

Selama Alif mondok di Pondok Madani, ia berkawan akrab dengan 5 santri lainnya yang berasal dari 5 daerah yang berbea. Mereka adalah Raja Lubis dari Medan, Said Jufri dari Surabaya, Duulmajid dari Sumenep. Atang dari Abndung, dan Baso Salahuddin dari Gowa.

Menjaalani kehidupan di pondol pesantren tentu tidak semudah yang dibayangkan. Kerika hampir mendekati waktu ujian tertulis dan lisan, mereka berenam bahkan harus belajar selama 24 jam untuk mempersiapkan diri. Walaupun sulit, tapi pada akhirnya Alif dan teman-temannya mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan pondok pesantren.

Sayangnya, pada tahun berikutnya, Baso memutuskan untuk keluar dari pesantren karena permasalahan ekonomi dan keluarga. Tentu saja hal ini membuat Alif dan temamn-temnnya sangat sedih karena harus berpisah dengan Baso. Namun, di sisi lain, peristiwa ini mebuat mereka lebih bersemangat untuk segera lulus dari pondok pesantren dan mewujudkan impian mereka untuk menjelajah tanah Eropa dan Amerika.

Kutipan Indah dari Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi

Dengan ceritanya yang Inspiratif, novel Negeri 5 Menara juga sarat akan kutipan indah yang bisa diterapkan dalam kehidupan. Berikut beberapa kutipan-kutipan tersebut.

Man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Jangan risaukan penderitaan hari ini, jalani saja dan lihatlah apa yang akan terjadi di depan. Karena yang kita tuju bukan sekarang, tapi ada yang lebih besar dan prinsipil, yaitu menjadi manusia yang telah menemukan misinya dalam hidup.

Jangan berharap dunia yang berubah, tapi diri kita lah yang harus berubah. Ingat anak-anakku, Allah berfirman, Dia tidak akan mengubah nasib sebuah kaum, sampai kaum itu sendirilah yang melakukan perubahan. Kalau kalian mau sesuatu dan ingin menjadi sesuatu, jangan hanya bermimpi dan berdoa, tapi berbuatlah, berubahlah, lakukan saat ini. Sekarang juga!

Rugi kalau stress, mending kita bekerja keras. Wali kelasku pernah memberi motivasi yang sangat mengena di hati. Katanya, kalau ingin sukses dan berprestasi dalam bidang apa pun, maka lakukanlah dengan prinsip 'saajtahidu fauzq mustawa al-akhar'. Bahwa aku akan berjuang dengan usaha di atas rata-rata yang dilakukan orang lain.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...