Mengintip Sinopsis Novel Teluk Alaska Karya Eka Aryani
Suatu hari, Alister mendapati Ana diluar sekolah dan memutuskan untuk mengikutinya sepulang sekolah. Namun ternyata, Ana justru pergi ke makam ayahnya dan menangis di depan batu nisan sang ayah.
Dari situ, Alister baru menyadari bahwa selama ini Ana selalu menceritakan segala kesulitannya di sekolah kepada mendiang ayahnya. Hal ini membuat perasaan Alister hancur.
Ia pun menyadari sikapnya selama ini kepada Ana dan memutuskan untuk tidak merundung Ana lagi. Peralatan tapi pasti, mereka berdua menjadi lebih terbuka satu sama lain sehingga membuat mereka saling menyukai satu sama lain.
Lalu, bagaimana kelanjutan cerita mereka berdua? Apakah benar Alister adalah teman masa kecilnya? Apakah mereka berdua memutuskan akhirnya memutuskan untuk bersatu?
Kutipan Penuh Makna dari Novel Teluk Alaska
Novel karya Eka Aryani ini menceritakan kisah romansa dua manusia yang berbeda. Kisah yang ditulis dengan ringan dan sederhana ini mampu membuat jutaan pembaca takjub akan romansa keduanya.
Pastinya terdapat banyak kutipan romantis dan sarat makna kehidupan yang semakin membuat pembaca semakin hanyut ke dalam ceritanya. Berikut ini beberapa kutipan dari novel Teluk Alaska.
“Perempuan itu memang sangat ingin diperhatikan, tapi jika caranya berlebihan perhatian itu bakal berubah jadi terpaksa.”
“Selamat malam bulan. Sinarmu sudah menyapa wajahku. Terima kasih sudah menemaniku malam ini.”
‘Kalau emang kita ditakdirkan seperti Teluk Alaska,bertemu tapi tidak bersatu. Gue yakin Tuhan kasih tujuan buat mempertemukan kita, gue yakin Tuhan pengen gue merubah cerita Teluk Alaska yang lo bikin.”
“Jika kau bahagia dengan pilihanmu aku bisa apa? aku hanya bisa ikut bahagia meskipun menyakitkan hati.”
“Disaat orang lain beranggapan kalau kamu nggak berguna. Inget, masih ada aku yang butuhin kamu buat bikin hidup ku sempurna, dan kamu bukan sekadar berguna, tapi anugerah.”
“Kamu tahu, kita seperti lautan di Teluk Alaska. aku bisa melihatmu namun tak bisa menggenggammu.”
