Harga Minyak Terendah Sejak 2016, Capai Level US$ 27 per Barel
Harga minyak dunia terus turun hingga mencapai level terendah dalam empat tahun terakhir karena pandemi virus corona. Selain itu, perang harga antara Arab Saudi dan Rusia memperburuk kondisi pasar minyak.
Mengutip data Bloomberg pada Rabu (17/3) pukul 07.30 WIB, harga minyak Brent untuk kontrak Mei 2020 turun menjadi 28,94 per barel. Sedangkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak April 2020 berada di level US$ 27,00 per barel.
Anjloknya harga minyak dipengaruhi keputusan berbagai negara termasuk Amerika Serikat dan Kanada, bersama dengan negara lain di Eropa dan Asia, yang membatasi pergerakan penduduknya serta menutup beberapa tempat umum guna mencegah penyebaran virus corona.
Di sisi lain, Arab Saudi dan Rusia tetap terlibat perang harga. Ini terjadi setelah dua produsen utama tersebut gagal menyepakati rencana perpanjangan pembatasan produksi untuk mendukung harga minyak.
(Baca: Corona Mewabah, SKK Migas Jaga Produksi Kontraktor Migas Tak Terlambat)
Kementerian Energi Arab Saudi menyatakan ekspor minyak mentah kerajaan itu akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang dengan volume lebih dari 10 juta barel per hari. Pasalnya, Arab Saudi berencana untuk menggunakan lebih banyak gas daripada minyak mentah.
Di sisi lain, Amerika Serikat menyatakan akan mengambil kesempatan dari harga minyak yang rendah ini untuk mengisi Strategic Petroleum Reserve (SPR). Negara dan perusahaan lain sedang merencanakan tindakan serupa untuk mengisi tangki penyimpanan.
American Petroleum Institute menunjukan penurunan persediaan minyak mentah sebesar 421.000 barel pada pekan lalu. Begitu juga dengan persediaan bensin dan sulingan yang telah turun tajam.
(Baca: Pertemuan OPEC+ Batal, Perang Harga Minyak Arab Saudi-Rusia Berlanjut)