Kelola Lapangan Tua, Pertamina EP Optimistis Produksi 100 Ribu BOPD

Image title
6 Februari 2020, 11:58
pertamina, produksi minyak
/home/ubuntu/Pictures/antarafoto/cropping/production/original/ANT20190926167.jpg
Ilustrasi, petugas memeriksa pipa pemisahan minyak, air, dan gas di Stasiun Pengumpul Kenali Asam, Pertamina EP Field Jambi, Jambi, Kamis (26/9/2019). Pertamina EP menargetkan produksi 100 ribu barel minyak per hari (BOPD) pada 2024.

Pertamina EP (PEP) menargetkan produksi 100 ribu barel minyak per hari (bopd) pada 2024. Meskipun umur produksi migas dari lapangan tua yang dikelola perusahaan hanya mencapai sembilan tahun.

Presiden Direktur PEP Nanang Abdul Manaf optimistis target tersebut dapat dicapai karena pihaknya melaksanakan kegiatan eksplorasi secara agresif untuk mendapatkan cadangan migas baru. Perusahaan juga telah menerapkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) di lapangan migas eksisting untuk meningkatkan produksi minyak.

Selain itu, PEP giat mengebor sumur pengembangan setiap tahun. "Rata-rata pengeboran sumur pengembangan di atas 100 sumur per tahun, di samping kegiatan work over, well intervention, well services dan lain sebagainya," kata Nanang ke Katadata.co.id pada Rabu (5/2).

(Baca: Umur Produksi Minyak Pertamina Hanya 9 Tahun)

Di sisi lain, PEP juga ingin berkontribusi terhadap pencapaian target lifting minyak 1 juta BOPD pada 2025. Maklum saja, lifting minyak PEP pada tahun lalu hanya sebesar 82.194 barel per hari (BOPD) atau 96,7% dari target 85 ribu BOPD. Sedangkan lifting gas pada 2019 hanya mencapai 749 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) atau 92,5% dari target 768 MMscfd.

Menurut Nanang, target pemerintah itu bisa tercapai jika skenario yang dibuat oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berjalan dengan baik. Salah satunya dengan mengembangkan lapangan migas sehingga ada penambahan produksi minyak. 

"Kalau saya logis, dengan syarat skenario yang dibuat oleh SKK Migas jalan semua. Misalnya pengembangan lapangan-lapangan tertentu benar-benar terjadi," kata Nanang.

Target lifting minyak 1 juta barel pada 2025 disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Ia menilai target realisasi di 2025 bisa tercapai dengan memanfaatkan teknologi EOR di sumur-sumur migas eksisting.

Selain itu, perusahaan migas yang ada di Tanah Air juga harus giat melaksanakan kegiatan eksplorasi di wilayah baru untuk menemukan cadangan minyak baru. "Kami mau target 1 juta barel itu tahunnya dipercepat. Mereka bilang 2030, saya minta 2025. Mau cepat saja, kan bagus nih mengurangi impor energi," kata Luhut akhir Januari 2020 lalu.

(Baca: Target 1 Juta Barel Maju Jadi 2025, Pertamina Akselerasi Pengeboran)

Reporter: Verda Nano Setiawan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...