Meroket 34%, Harga Minyak Dunia 2019 Tertinggi Sejak 2016
Harga minyak mentah dunia naik pada perdagangan Kamis (02/01) WIB. Tren positif ini masih berlanjut usai harga mencatat kenaikan tertinggi sejak tahun 2016. Optimisme kesepakatan dagang Amerika Serikat dan Tiongkok serta pemangkasan produksi negara produsen minyak jadi alasan meroketnya harga.
Berdasarkan data Reuters, harga minyak jenis Brent naik US$ 25 sen ke angka US$ 66,25 per barel dalam pembukaan hari ini. Sedangkan minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 24 sen menjadi US$ 61,6 per barel.
Pada tahun 2019, harga Brent mencatat kenaikan sekitar 23%, sedangkan WTI meroket 34%. Selain perundingan dagang AS-Tiongkok dan pemangkasan produksi, sanksi AS terhadap Venezuela serta Iran juga jadi alasan hijaunya harga minyak tahun lalu.
"Harga minyak meskipun diperkirakan positif, akan menghadapi tantangan dari pertumbuhan global yang lemah dan produksi AS yang kuat pada kuartal pertama 2020," kata Benjamin Lu, seorang analis di Phillip Futures dilansir dari Reuters, Kamis (2/1).
(Baca: Ketegangan Timur Tengah Kerek Harga Minyak Brent )
Pemerintah AS dalam laporan bulanan menyatakan produksi minyak mentah pada Oktober naik ke rekor 12,66 juta barel per hari (bph). Selain itu Presiden AS Donald Trump mengatakan kesepakatan perdagangan fase pertama dengan Tiongkok akan ditandatangani pada 15 Januari mendatang di Gedung Putih.
Namun investor juga gelisah mengenai memanasnya Timur Tengah beberapa waktu belakangan ini. Apalagi negara seperti Irak adalah produsen besar dan tergabung dalam organisasi negara pengekspor minyak (OPEC).
"Pelaku pasar dapat menambahkan risiko pada harga minyak jika ketegangan berlangsung lebih lama," kata analis minyak UBS Giovanni Staunovo.
(Baca: Kesepakatan Dagang AS-Tiongkok Makin Dekat, Harga Minyak Brent Naik )
