Pemerintah Kaji Peningkatan HPP Gabah, Harga Beras Berpotensi Naik
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tengah mempertimbangkan untuk menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah setelah tidak naik selama empat tahun. Kenaikan dengan mempertimbangkan inflasi yang terjadi.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Muzdalifah Machmud mengatakan HPP gabah sudah tak relevan dengan zaman. HPP gabah ditetapkan sebesar Rp 3.700 per kilogram (kg), dengan fleksibilitas harga sebesar 10%.
"Inflasi sudah banyak selama empat tahun, bisa sampai 10%. Tapi tidak semua inflasi kami transfer ke harga beras, kami pertimbangkan (kenaikan)," kata dia di Jakarta, Selasa (28/5).
(Baca: Pelaku Usaha Nilai Kenaikan HPP Gabah Harus di Atas 10%)
Ketua Umum Perhimpunan Penggilingan Padi Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso menilai HPP gabah saat ini tidak menyejahterakan petani lantaran lahan sawah yang dimiliki petani masih sempit.
"Dengan lahannya yang sempit, dia sulit akses modal," ujarnya. Dengan kondisi ini, petani sulit meningkatkan produktivitas dan memperluas lahan agar produksi lebih efisien. Pemberian subsidi pupuk oleh pemerintah juga dinilai tidak memengaruhi kesejahteraan petani.
Mengacu pada International Rice Research Institute 2016, biaya produksi padi di Indonesia mencapai Rp 4.079 per kg, atau mencapai 2,5 kali biaya produksi di Vietnam. Ongkos tertinggi yaitu untuk sewa tanah Rp 1.719 per kg padi dan biaya buruh lepas sebesar Rp 1.115 per kg padi.