Mengenal Wabah Cacar Monyet, Gejala dan Antisipasinya

Dwi Hadya Jayani
16 Mei 2019, 04:57
cacar monyet, singapura, kementerian kesehatan, kesehatan, virus cacar monyet, monkeypox
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww
Petugas Kesehatan Karantina Bandara Soekarno Hatta melakukan pemeriksaan acak suhu badan penumpang yang baru mendarat di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (14/5/2019). Pemeriksaan acak dilakukan untuk mewaspadai adanya penumpang yang terjangkit penyakit Cacar Monyet atau Monkeypox, dimana pemeriksaan dilakukan bagi penumpang yang tiba dari penerbangan Singapura dan Afrika.

Infeksi dapat dibagi menjadi dua periode. Pertama, periode invasi (0-5 hari) yang ditandai demam, sakit kepala hebat, limfadenopati  atau pembesaran kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot dan lemas.

Kedua, periode erupsi kulit yang terjadi dalam 1-3 hari setelah munculnya demam. Ruam pada kulit muncul pada wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), kulit melepu lepuh berisi cairan bening atau nanah yang kemudian mengeras. Biasanya, ruam akan hilang dalam tiga pekan.

Cacar monyet biasanya dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 14 hingga 21 hari. Adapun tingkat kematian akibat cacar monyet ini sebesar 10 persen. 

Mencegah Penyebaran Cacar Monyet

Menurut Kementerian Kesehatan, tidak ada pengobatan khusus atau vaksin untuk virus ini. Pengobatan simptomatik untuk meredakan gejala dan suportif dapat diberikan untuk meringankan keluhan yang muncul.

Anung mengatakan penularan virus ini bisa diantisipasi dengan menjaga kebersihan lingkungan. Dia pun menjelaskan empat langkah pencegahan penularan. Pertama, menerapkan perilaku bersih dan sehat, seperti cuci tangan dengan sabun. Kedua, membatasi kontak langsung dengan tikus atau primata.

Ketiga, menghindari kontak fisik dengan orang atau benda yang telah terkontaminasi virus cacar monyet. Keempat, menghindari kontak dengan hewan liar atau mengonsumsi daging yang diburu dari hewan liar.

(Baca juga: Cacar Monyet Sampai Singapura, Kemenkes Jaga Tanjung Pinang dan Batam)

Pemerintah Indonesia juga sudah melakukan langkah preventif, terutama untuk daerah yang berbatasan langsung dengan Singapura. Provinsi Kepulauan Riau mengantisipasi penyebaran virus cacar monyet di beberapa di titik, seperti Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre dan Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau. Salah satu upayanya dengan memasang thermal scan (pemindai suhu tubuh) setiap orang yang datang dari Singapura.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...