Johan Budi, Melenggang ke Senayan Setelah Lolos dari Dapil Neraka

Ameidyo Daud Nasution
7 Mei 2019, 10:17
Juru Bicara Presiden RI, Johan Budi.
Arief Kamaludin|KATADATA
Calon anggota legislatif (caleg) dari PDIP Johan Budi berhasil melenggang ke Senayan. Johan maju di Daerah Pemilihan Jawa Timur VII yang sebelumnya dikenal sebagai basis pemilih Demokrat.

"Saya hanya sampaikan apa yang jadi program pemerintah pusat dan Pak Jokowi," kata Johan. Ia juga menyebut beberapa program pemerintah, seperti dana desa, efektif untuk 'menjual' dirinya kepada masyarakat.

Pria kelahiran Mojokerto 29 Januari 1966 ini meraih gelar sarjana teknik dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada 1992. Ia memulai kiprahnya di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi di Lembaga Minyak dan Gas Bumi sepanjang 1994 hingga 1996. 

Dari situ, Johan banting setir menjadi reporter majalah Forum Keadilan hingga menjadi editor pada 2000. Selepas itu, Johan lantas melanjutkan karier sebagai editor kolom politik di Majalah Tempo hingga akhirnya menjadi editor kolom investigasi pada 2005.

Karir Johan berlanjut sebagai juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode  2006 hingga 2014. Bukan hanya itu, Johan bahkan sempat menjadi Deputi Pencegahan di KPK pada 2014 hingga Februari 2015 dan menjadi Pelaksana Tugas (Plt) selama sepuluh bulan, dari Februari hingga Desember 2015.

(Baca: Survei Charta Politika Catat Hanya 7 Partai Politik Lolos ke DPR)

Johan tak lolos seleksi pimpinan KPK di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 2016. Namun, Presiden Jokowi langsung memberinya tugas baru sebagai juru bicara Kepresidenan hingga hari ini. Tugas tersebut menuntut Johan dapat menjelaskan berbagai isu kepresidenan kepada publik lewat media.

Meski demikian, dia mengaku kampanye bisa dilakukan di sela-sela kesibukannya mengawal pernyataan Jokowi. Caranya dengan terjun ke dapil menjelang akhir pekan dan kembali ke Jakarta ketika hari Senin untuk bekerja lagi. "Biasanya kalau kampanye (dihadiri) 30-50 orang masyarakat di desa terpencil, saya memperkenalkan diri dan menyampaikan bahwa saya nyaleg," kata dia.

Usai terpilih, Johan menyerahkan kepada PDIP terkait penugasannya di DPR. Komisi III yang salah satu mitra kerjanya adalah KPK menjadi posisi yang pas untuknya. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan dia menjadi legislator di komisi yang mengurus bidang lainnya. "Yang penting bekerja dan komitmen anti korupsi," ujarnya.

Cerita kurang manis dialami rekan separtai dan sedapil Johan, yakni Budiman Sudjatmiko. Budiman yang pertama kali mencalonkan di Dapil Jatim VII harus puas berada di posisi keempat. Padahal, dua periode sebelumnya dia selalu lolos dari dapil asalnya, yakni Jateng VIII yang meliputi Kabupaten Cilacap dan Banyumas. 

"Pernah menang, pernah kalah, biasa saja. Nanti menang lagi, itu juga biasa," ujar Budiman melalui cuitannya di akun @Budimandjatmiko 29 April lalu. Budiman memang terlibat aktif di Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin untuk mempersiapkan Pilpres 2019. Oleh karena itu, ia baru bisa fokus kampanye di daerah pemilihannya tiga pekan sebelum pemungutan suara.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...