Bebaskan Abu Bakar Baasyir, Jokowi: Pertimbangannya Sejak Awal 2018
Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir bakal segera dibebaskan pekan depan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pembebasan terhadap Baasyir dilakukan atas pertimbangan kemanusiaan.
Menurut Jokowi, Baasyir saat ini sudah memasuki usia lanjut, yakni 81 tahun. Alhasil, kondisi kesehatan Baasyir semakin menurun. "Ya, yang pertama memang alasan kemanusiaan," kata Jokowi seperti dikutip Antara di Garut, Jawa Barat, Jumat (18/1).
Jokowi mengatakan, rencana pembebasan Baasyir sudah melalui proses pertimbangan yang panjang. Jokowi sudah berkonsultasi dengan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian serta Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto mengenai hal ini.
Selain itu, dia sudah berdiskusi dengan sejumlah pakar dan penasihat hukumnya, Yusril Ihza Mahendra, terkait pembebasan Baasyir. Hal tersebut telah dibahas sejak awal 2018. "Sudah pertimbangan lama. Sudah sejak awal tahun yang lalu," kata Jokowi.
Jokowi pun telah mempertimbangkan dampak atau ancaman yang timbul dari pembebasan tersebut. Hanya saja, Presiden tetap menjadikan alasan kemanusiaan sebagai faktor utama pembebasan Baasyir.
(Baca: Di Debat Pilpres, Jokowi dan Prabowo Sepakat soal Deradikalisasi)
Sebelumnya, Yusril menyebut Baasyir bakal dibebaskan karena pertimbangan kemanusiaan. Dengan usia lanjut dan keadaan sakit, Baasyir memerlukan perawatan lebih lanjut.
Selain itu, Baasyir sudah menjalani pidana kurungan selama sembilan tahun. Dengan demikian, Baasyir telah menjalani dua pertiga masa tahanan dari putusan 15 tahun penjara pada 2011 karena terbukti menjadi perencana dan penyandang dana pelatihan kelompok bersenjata di pegunungan Jantho, Aceh, pada 2010.
Yusril menegaskan bahwa Jokowi membebaskan Baasyir tanpa syarat yang memberatkan. Baasyir sudah menerima tawaran bebas ini. Bahkan, Yusril menyebut Baasyir tak akan melakukan aktivitas apapun, termasuk menerima tamu dan berceramah. "Yang penting dekat dengan keluarga," kata Yusril.
(Baca: Antisipasi Ancaman Terorisme, TNI Persiapkan Perang Kota)