Terlalu Responsif, Jokowi Dinilai Terjebak Permainan Lawan Politik
(Baca: Narasi Baru Soal Ekonomi Dongkrak Elektabilitas Prabowo-Sandiaga)
Padahal, menurut Karyono, pihak yang menyerang atau percaya dengan isu seperti kriminalisasi ulama memiliki preferensi politik ke kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Oleh sebab itu, Jokowi diminta fokus untuk menyampaikan saja prestasi pemerintahan sebagai petahana. "Keberhasilan pembangunan banyak, yang mencolok itu infrastruktur," katanya.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Exposit Strategic Politica, Arif Susanto, mengatakan fenomena ini mirip dengan Pilpres Amerika Serikat. Ketika itu Hillary Clinton memilih terus merespons kampanye dan propaganda negatif kepada dirinya. Sikap reaktif ini yang turut membawa kekalahannya terhadap Donald Trump. "Tim Prabowo dan Sandiaga bermain di media sosial dengan propaganda negatif dan semasif itu Jokowi dan Ma'ruf Amin bereaksi," kata Arif.
Menurut Arif, kubu Prabowo dalam kampanyenya membangun narasi pesimisme, politik kecemasan. Dilihat dari perspektif politik, hal ini merupakan strategi kubu lawan untuk membujuk pemilih. "Tentu bagi petahana yang dijual keberhasilan, capaian pembangunan yang diklaim selama 4 tahun. Sebaliknya bagi penantang, mereka jualan kegagalan pemerintah," ujarnya.