Siasat Gerindra dan PKS Dongkrak Suara di Pilgub Jabar dan Jateng
(Baca juga: Peta Kekuatan Politik Jawa Barat dan Jawa Tengah Jelang Pencoblosan)
Hal senada diungkapkan Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan. Dia mengatakan, melonjaknya suara Sudrajat-Syaikhu di Pilgub Jawa Barat tak lepas dari kerja mesin politik PKS di akhir masa kampanye dalam dua hingga tiga pekan terakhir.
PKS, kata Djayadi, memiliki simpatisan yang cukup solid dan bergerilya di akar rumput. Terlebih, ada peran eks Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam kampanye Sudrajat-Syaikhu selama ini.
Langkah ini diperkuat Gerindra yang mendorong kekuatan ketokohan Ketua Umumnya, Prabowo Subianto. Alhasil, PKS dan Gerindra mampu menarik kembali para simpatisannya yang sempat mendukung Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dan Ridwan-Uu.
"Jadi kemungkinan di masa dua-tiga pekan terakhir itu ada perubahan konstelasi di kalangan pemilih, terutama di kalangan pemilih yang tadinya cenderung ke duo DM (Deddy-Dedi), dan sebagian di daerah perkotaan yang jadi basis pemilih Ridwan Kamil," kata Djayadi ketika dihubungi Katadata.co.id.
(Baca juga: Di Mana Kantong Suara Ganjar Pranowo?)
Bekerjanya mesin partai PKS serta ketokohan Prabowo digunakan juga dalam Pilkada Jawa Tengah yang membuat elektabilitas Sudirman-Ida naik pesat.
Menurut Djayadi, soliditas pendukung Gerindra dan PKS cukup besar di Jawa Tengah yang kemudian diperkuat pendukung PAN yang juga mengusung Sudirman-Ida. Djayadi mengatakan sebanyak 80% dari pendukung Gerindra, PAN, dan PKS solid mendukung Sudirman-Ida.
Hanya saja, hal tersebut dinilai masih belum cukup. Alasannya, pendukung PKB yang mengusung Sudirman-Ida masih dianggap belum solid. Djayadi mengatakan, hanya 58% dari pendukung PKB yang akhirnya memilih Sudirman-Ida. Sementara sisanya beralih mendukung Ganjar-Taj Yasin.
"Jadi faktor soliditas pendukung partai menjadi penting untuk memastikan kekuatan dukungan dari Sudirman-Ida," kata Djayadi.
Selain itu, Sudirman-Ida kalah lantaran pendukung PDIP cukup solid mendukung Ganjar-Taj Yasin. Hal lain karena adanya faktor petahana yang dimiliki oleh Ganjar. "Itu yang membuat suara dia unggul cukup jauh dibandingkan dengan Sudirman Said," kata Djayadi.