PLN Dapat Penugasan Garap Tiga Wilayah Panas Bumi
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) resmi mendapatkan penugasan menggarap tiga wilayah kerja panas bumi. Ketiga wilayah kerja ini merupakan bagian dari 14 lokasi yang pernah diminta PLN kepada Kementerian ESDM untuk dikelola.
Penugasan pengelolaan ketiga wilayah panas bumi itu diserahkan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dalam pembukaan The 5Th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2017, di Jakarta, Rabu (2/8). “Ini untuk memenuhi bauran energi, karena yang paling bisa diharapkan panas bumi," kata Jonan ketika membuka acara tersebut.
(Baca: Indonesia Bisa Jadi Penghasil Panas Bumi Terbesar di Dunia)
Menurut Jonan, pembangkit listrik panas bumi yang beroperasi saat ini masih kecil dan hanya mencapai sekitar 1.700 MegaWatt (MW). Padahal berdasarkan data Kementerian ESDM, potensi panas bumi lndonesia mencapai 28.579 MW, yang terdiri dari total cadangan sebesar 17.506 MW dan sumber daya sebesar 11.073 MW.
Hingga akhir tahun pemerintah menargetkan kapasitas PLTP bisa meningkat menjadi 1.858,5 MW. Penambahan ini berasal dari tambahan PLTP Sarulla unit 2 yang berada di Sumatera Utara yang berkapasitas 110 MW, PLTP Sorik Marapi Modullar 1 di Sumatera Utara berkapasitas 20 MW, dan PLTP Karaha di Jawa Barat berkapasitas 30 MW.
Adapun, hingga 2025, target kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi bisa mencapai 7.200 MW dengan investasi sekitar US$ 23 Miliar. Ini untuk mendorong terwujudnya sasaran bauran EBT sebesar 23 persen pada tahun 2025.
(Baca: Pemerintah Siap Lelang 6 Wilayah Panas Bumi Tahun Ini)
Saat ini bauran EBT sudah mencapai 8-9 persen. "Mungkin kalau patokannya tahun politik di 2019, bisa 12 persen bauran EBT," kata Jonan.
Di tempat yang sama Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan sudah saatnya Indonesia berubah paradigma penggunaan energi. Apalagi Indonesia dikarunia potensi energi baru terbarukan yang besar. "Untuk mencapai 23 persen, itu tentu perlu kerja keras. Target kami mengurangi emisi," kata dia.
Ketiga wilayah kerja panas bumi (WKP) yang ditugaskan kepada PLN tersebut yakni WKP Atadei dengan kapasitas 10 MW berlokasi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kemudian, Songa Wayaua berkapasitas 10 MW berlokasi di Maluku Utara. Terakhir, WKP Gunung Tangkuban Perahu berkapasitas 60 MW di Jawa Barat.
(Baca: Tarif Belum Setuju, Investor Listrik Merasa Dipaksa Teken Kontrak PLN)
Selain memberikan penugasan untuk tiga WKP kepada PLN, Menteri Jonan juga menyerahkan surat keputusan penugasan WKP lainnya kepada anak usaha PLN, PT Geo Dipa Energi (Persero). Wilayah itu adalah Gunung Arjuno Wilerang dengan kapasitas 110 MW berlokasi di Jawa Tengah dan Candi Umbul Telomoyo berkapasitas 55 MW di Jawa Tengah.