Saka Akan Ajukan Rencana Pengembangan Lapangan Sidayu Tahun Depan
PT Saka Energi Indonesia segera menyusun rencana pengembangan lapangan (PoD) di Lapangan Sidayu, Blok Pangkah. Ini untuk menindaklanjuti temuan cadangan minyak baru di blok yang berada di lepas pantai Jawa Timur tersebut
Direktur Operasi Saka Energi Tumbur Parlindungan mengatakan rencananya perusahaan akan mengajukan rencana pengembangan (PoD) Lapangan Sidayu pada kuartal III tahun depan. Untuk mencapai target tersebut, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. ini akan melakukan studi terkait penemuan-penemuan sumur eksplorasi yang sudah dilakukan.
(Baca: Saka Energi Tertarik Beli Hak Kelola BP di Blok Sanga-Sanga)
Jika perusahaan bisa melakukan pengajuan proposal PoD pada tahun depan, maka Lapangan Sidayu bisa berproduksi dalam jangka waktu tiga tahun kemudian. "Paling cepat onstream pada 2019 akhir," kata dia kepada Katadata, Jumat (30/9).
Tumbur mengaku belum mengetahui berapa besar dana investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan lapangan migas tersebut. Saat ini Saka Energi masih menghitung berapa uang yang akan dikucurkan, agar lapangan tersebut berproduksi.
Saka berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi (migas) sebesar 300 juta barel setara minyak setelah mengebor sumur eksplorasi Sidayu-4 di Lapangan Sidayu, Blok Pangkah. Pengeboran ini menghabiskan dana US$ 17 juta. Temuan ini berpotensi menambah produksi Saka hingga 2.500 barel per hari (bph).
(Baca: Saka Energi Temukan Sumber Baru Minyak di Blok Pangkah)
Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) M.I Zikrullah mengatakan hasil uji tes produksi minyak dari sumur Sidayu-4, masih akan dievaluasi terlebih dahulu. Ini untuk mengidentifikasi dan memastikan semua dampak dan risiko yang ada di blok migas tersebut.
Setelah evaluasi, SKK Migas baru bisa memutuskan apakah Saka perlu menambah sumur eksplorasi atau tidak ke depannya. "Kemarin itu baru indikasi dari sumur, nanti dicek lagi bagaimana dampaknya segala macam," kata Zikrullah di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (30/9).
Berdasarkan situs resminya, Saka Energi memiliki hak kelola hingga 100 persen di Blok Pangkah. Saka memiliki blok ini setelah berhasil memenangkan tender penjualan 75 persen hak pengelolaan milik PT Hess Indonesia pada Januari 2014 lalu.
Sekadar informasi, Blok Pangkah merupakan blok yang statusnya sudah berproduksi. Namun, saat ini produksi minyak dan gas bumi diambil dari Lapangan Ujung Pangkah. (Baca: Saka Energi Lepas 40 Persen Saham Blok South Sesulu)
Sementara untuk Lapangan Sidayu, Saka baru berhasil mengebor sumur minyak Sidayu-1 pada 2001. Selanjutnya, pada Juli tahun lalu, Saka berhasil mengebor Sumur Sidayu-3. Perseroan menargetkan Sumur Sidayu-3 bisa mulai berproduksi sebanyak 10.000 barel minyak per hari pada 2017. Di lapangan ini, Saka memperkirakan jumlah cadangan migasnya mencapai 300 juta barel.