Beda dengan Harga Minyak Dunia, ICP Juni Turun Jadi US$ 44,5

Anggita Rezki Amelia
12 Juli 2016, 19:13
minyak
Katadata

Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) pada Juni lalu turun tipis 0,4 persen dari bulan sebelumnya menjadi US$ 44,50 per barel. Sedangkan ICP SLC juga turun US$ 3,82 menjadi US$ 45,64 per barel. Padahal, harga minyak dunia menunjukkan tren kenaikan pada bulan lalu.

“Hal ini mengingat di Juni 2016 terdapat koreksi harga minyak mentah SLC di pasar,” kata Tim Harga Minyak Indonesia seperti dikutip dari situs Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (12/7).

(Baca: Produksi Turun, Harga Minyak Indonesia Melonjak 20 Persen)

Tim Harga Minyak Indonesia menjelaskan, ICP SLC pada Mei lalu meningkat tajam sebesar US$ 12,21 per barel dibandingkan bulan sebelumnya. Ini disebabkan adanya penawaran yang tinggi terhadap minyak mentah SLC di pasar oleh perusahaan dagang. 

Alhasil, koreksi harga minyak mentah SLC pada Juni lalu menyeret penurunan ICP SLC sebesar US$ 3,82 per barel dibandingkan Mei 2016. Sementara itu, terdapat 17  ICP dari 52 ICP minyak mentah Indonesia yang mengacu pada ICP SLC. Inilah yang menyebabkan penurunan rata – rata ICP minyak mentah Indonesia pada Juni lalu.

Di sisi lain, peningkatan harga minyak mentah utama dunia, seperti West Texas Intermediate, Brent, Basket OPEC, pada Mei lalu masih di bawah ICP SLC. Yakni hanya berkisar US$ 4,31 hingga US$ 5,67 per barel. (Baca: Bulan Depan, Pemerintah Pakai Formula Baru Harga Minyak)

Sedangkan rata-rata harga minyak mentah utama di pasar internasional pada Juni lalu meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Harga minyak jenis Brent di bursa ICE naik US$ 2,28 per barel menjadi US$ 49.93 per barel. Adapun harga WTI di bursa Nymex naik US$ 2,06 menjadi US$ 48,85 per barel. Begitu pula harga basket OPEC naik US$ 2,61 menjadi US$ 45,82 per barel.

Ada beberapa faktor kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional pada Juni lalu. Pertama, revisi turun proyeksi surplus suplai minyak dunia terhadap permintaan minyak pada semester I-2016 menjadi 0,8 juta barel per hari. Ini berdasarkan publikasi International Energy Agency/IEA edisi Juni 2016.

Kedua, permintaan minyak dunia pada kuartal I dan II direvisi naik masing–masing 0,2 juta barel per hari menjadi US$ 95,17 dan US$ 95,48 juta barel per hari.

Ketiga, produksi minyak dunia bulan Mei 2016 menurun dibandingkan bulan sebelumnya, baik dari negara–negara OPEC maupun non-OPEC, sebesar 0,8 juta barel per hari menjadi 95,4 juta barel per hari dan sebesar 0,7 juta barel per hari menjadi 94,5 juta barel per hari.

Keempat, penurunan produksi minyak mentah dan stok minyak mentah komersial Amerika Serikat pada akhir Juni lalu dibandingkan Mei 2016. Produksi minyak mentah turun 113 ribu barel per hari menjadi 8,6 juta barel per hari, yang merupakan terendah sejak September 2014. Sedangkan stok minyak mentah komersial turun 9,1 juta barel.

Kelima, throughput minyak mentah kilang dunia pada Juni lalu naik 1 juta barel per hari menjadi 79,4 juta barel per hari. Keenam, penurunan oil rig di dunia, kecuali Cina dan FSU, hingga mencapai 19 rig pada Mei lalu menjadi 1.038 rig. (Baca: Harga Minyak Sentuh US$ 50, Rig di Amerika Beroperasi Lagi)

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh pertumbuhan permintaan minyak tahunan India. Selain itu, produksi minyak Cina pada April 2016 turun 55 ribu barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 4,04 juta barel per hari.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...