Juli, Harga Minyak Indonesia Kembali Turun 12,8 Persen
KATADATA ? Harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP) kembali turun. Tim harga minyak Indonesia menyatakan ICP Juli hanya US$ 51,81 per barel atau turun sebesar US$ 7,59 per barel dari US$ 59,40 per barel pada Juni 2015.
Harga minyak Indonesia menunjukkan tren melambat pada Juni, setelah sejak awal tahun hingga Mei mengalami peningkatan hingga 36,6 persen. ICP pada Mei mencapai titik tertinggi di level US$ 61,9 per barel. Harga ini lebih tinggi dari target yang ditetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun ini, yakni US$ 60 per barel. Namun secara keseluruhan sejak Januari hingga Juli, rata-rata ICP masih di bawah target tersebut.
(Baca: Harga BBM Tetap Meski Harga Minyak Dunia Turun)
Menurunnya ICP Juli sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang menunjukkan penurunan. Penurunan harga ini disebabkan pasokan minyak dunia yang melimpah.
Pada Juli, harga rata-rata minyak WTI di bursa New York turun 14,9 persen dari bulan sebelumnya, menjadi US$ 50,93 per barel. Harga minyak Brent (ICE) turun 11 persen menjadi US$ 56,76 per barel dan harga minyak di Basket OPEC turun 9,7 persen menjadi US$54,35 per barel.
Di kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah dipengaruhi oleh turunnya permintaan minyak mentah dari Jepang. Negara tersebut mengalihkan sebagian kebutuhan energinya ke gas alam dan batubara untuk pembangkit listrik. Di sisi lain stok minyak di Cina dan Singapura mengalami peningkatan. Stok produk minyak di Singapura mencapai titik tertinggi sejak 1999.
Produksi minyak mentah OPEC mengalami peningkatan pada Juni sebesar 0,3 juta barel per hari (bph) menjadi 31,4 juta bph, dibandingkan bulan bulan sebelumnya. Pasokan minyak dari negara-negara non OPEC juga diproyeksikan meningkat 220.000 bph menjadi 57,4 juta bph.
Stok minyak komersial negara-negara OECD mengalami tren peningkatan selama tiga bulan berturut-turut, pada bulan Mei 2015 stok mencapai 2,83 miliar barel. Berdasarkan laporan, EIA (Energy Information Administration)-Amerika Serikat, stok distillate fuel oil pada akhir Juli lebih tinggi 8,3 juta barel dibandingkan akhir Juni 2015. Jumlah stok tersebut juga meningkat 17,4 juta barel dibandingkan periode yang sama setahun sebelumnya yang mencapai 126,7 juta barel.
?Kesepakatan atas program nuklir antara Iran dan negara-negara Barat berpotensi menambah pasokan minyak mentah dari Iran sekitar 1 juta barel per hari,? ujar Tim Harga Minyak yang dikepalai oleh Direktur Jenderal Migas I.G.N. Wiratmaja, seperti dikutip dalam keterangannya di situs kementerian ESDM, Selasa (11/8).