Stimulus Ekonomi AS Dorong Harga Minyak Dunia Naik Jadi US$ 32,5
Harga minyak dunia bergerak naik pada perdagangan Rabu (20/5) waktu Indonesia. Hal itu dipicu keputusan Amerika Serikat (AS) melanjutkan program stimulus ekonomi untuk menangani dampak Covid-19.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyatakan dukungannya terhadap perluasan stimulus untuk meningkatkan perekonomian nasional. Dengan begitu, pemerintah AS mempertimbangkan untuk memperpanjang dan memodifikasi program pinjaman penggajian untuk usaha kecil.
Hal tersebut pun mendorong harga minyak AS naik cukup signifikan. Berdasarkan data Bloomberg pada hari ini pukul 07.34 WIB, harga minyak jenis west texas intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juni 2020 naik 2,14% ke level US$ 32,50 per barel.
(Baca: OPEC+ Pangkas Produksi dan Ekspor Besar-besaran, Harga Minyak Melonjak)
(Baca: Harga Minyak Naik, tapi Berpotensi di Bawah US$ 0/Barel Lagi pada Juni)
Sedangkan harga minyak Brent untuk kontrak pengiriman Juli 2020 turun 0,29% menjadi US$ 34,55 per barel. Harga minyak Brent bergerak turun karena pasar khawatir kebijakan pengurangan produksi tidak akan cukup mengangkat harga minyak.
Beberapa produsen utama memang telah memangkas produksi untuk mendukung harga minyak. Di sisi lain, permintaan bahan bakar mulai meningkat seiring pelonggaran karantina wilayah di beberapa negara.
Mitra Again Capital Management John Kilduff seperti dilansir dari Reuters mengatakan data mingguan minyak AS bakal dirilis secara resmi pada hari ini. Data tersebut dapat mendukung kenaikkan harga minyak lebih tinggi lagi.
(Baca: Risiko Covid-19 dan Peningkatan Pasokan AS Menekan Harga Minyak Global)