Anies Sebut Lonjakan Kasus Covid-19 di Jakarta Akibat Libur Panjang
Angka penularan kasus Covid-19 kembali meningkat pada beberapa hari terakhir. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun menyebutkan, semakin tinggi mobilitas penduduk, maka peningkatan kasus virus corona juga semakin meningkat.
Menurutnya, libur panjang pada akhir Oktober lalu menyebabkan peningkatan kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta. Padahal, kasus aktif virus corona di ibu kota sempat menurun setelah adanya pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Betapa efek moblitas penduduk pada peningkatan kasus terasa sekali. Makin tinggi di luar rumah, makin tinggi penularan kasus Covid-19," kata Anies dalam webinar penanganan Covid-19 di DKI Jakarta, Selasa (24/11).
Jumlah kasus positif Covid-19 di Ibu Kota memang terus meningkat pada November ini. Bahkan, pada Sabtu (21/11) lonjakan kasus corona Jakarta mencetak rekor baru yakni 1.579 orang.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mencatat, indikator lainnya adalah tempat isolasi sempat turun saat libur panjang berlangsung, yaitu hanya sekitar 21%. "Sekarang naik lagi. Ini harus hati-hati" katanya.
Oleh karena itu, antisipasi akan dilakukan dengan menyeimbangkan kesehatan dan perekonomian. Saat ini, pemerintah provinsi pun memastikan pengetesan (testing), pelacakan (tracing), dan pengobatan (treatment) terus dilakukan dengan baik.
Sedangkan kapasitas tes di DKI telah melesat jauh dari 150 sampel per hari di awal pandemi menjadi 20 ribu spesimen per hari. Adapun jumlah fasilitas pemeriksaan terus bertambah dari 40 menajdi 60 laboratorium.
Sementara, pihaknya juga meningkatkan sumber daya manusia dengan merekrut 1.545 orang untuk meningkatkan penelusuran kasus di Jakarta. Saat ini, rasio tracing telah mencapai 12 orang per kasus. "Pembangunan kapasitas testing ini sehingga kita menjadi one of the highest capacity," ujar dia.
Pada sisi fasilitas, saat ini Jakarta memiliki 98 rumah sakit rujukan Covid-19. Hingga hari ini, tingkat keterisian ruang intensive care unit (ICU) mencapai 69%. Kemudian, okupansi kamar isolasi telah mencapai 75%, sementara okupansi tempat isolasi mandiri telah terpakai 53%.
Sementara pengusaha tetap menganggap Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ideal adalah yang dapat menyeimbangkan pengendslisn pandemi dengan ekonomi. Langkah ini dapat dilakukan dengan cara membuat masyarakat disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Sebagai contoh, Pemprov DKI Jakarta pun mencatat, tingkat kepatuhan pemakaian masker pada masyarakat DKI saat ini hanya mencapai 75% atau di bawah angka ideal 85%. "Bagaimana kita menjaga keseimbangan ini," ujar Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Hubungan Internasional Shinta Kamdani.
Sedangkan Presiden Joko Widodo telah memerintahkan para Menteri memangkas libur akhir tahun. Sebelumnya, jika ditotal, maka jumlah cuti dan libur akhir pekan pada periode akhir Desember 2020 hingga Januari 2021 mencapai sebelas hari.
"Masalah cuti bersama akhir tahun termasuk libur pengganti hari raya Idul Fitri, Presiden berikan arahan supaya ada pengurangan," Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy pada konferensi pers di Kantor Presiden, Senin (23/11).
Meski demikian, operator transportasi seperti PT Kereta Api Indonesia (Persero) masih menyiapkan pemesanan tiket Kereta Api jarak jauh untuk periode liburan Natal dan tahun baru 2021. Beberapa tiket yang dijual diantaranya untuk rute KA Taksaka relasi Yogyakarta – Gambir, KA Gajayana relasi Malang – Gambir (PP), KA Senja Utama Solo relasi Solo Balapan – Pasar Senen, dan KA Argo Parahyangan Bandung – Gambir.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan berkaca dari libur Oktober lalu, perjalanan kereta api terselenggara dengan aman, lancar, terkendali dan sehat hingga tiba di stasiun tujuan. Makanya KAI juga menyediakan rapid test dengan harga Rp 85.000 di 31 stasisun.
“Masyarakat tidak perlu ragu dalam menggunakan angkutan kereta api, karena KAI tetap mengoperasikan KA dengan menerapkan protokol Kesehatan, secara ketat dan disiplin,” kata Joni.