Rekor 6.267 Kasus Baru Corona RI, 55% dari Jawa Tengah dan DKI Jakarta

Happy Fajrian
29 November 2020, 17:05
jumlah kasus covid 19 indonesia, virus corona, covid 19,
ANTARA FOTO/Siswowidodo/wsj.
Wisatawan menunggang kuda sewaan mengelilingi kawasan wisata Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Sabtu (31/10/2020).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan tambahan kasus positif Covid-19 Indonesia pada Minggu (29/11) mencapai 6.267 kasus baru. Jumlah tersebut merupakan rekor tertinggi tambahan kasus harian, sejak virus corona pertama kali dideteksi di Indonesia pada Maret 2020.

Sebanyak 3.467 kasus berasal dari Jawa Tengah dan DKI Jakarta, yakni masing-masing 2.036 dan 1.431 kasus, atau 55,3% dari jumlah tambahan hari ini. Lalu di urutan ketiga ada provinsi Jawa Timur dengan tambahan kasus baru yang hanya 412.

Dengan tambahan tersebut tingkat positivitas virus corona naik menjadi 20,2%. Hal ini lantaran jumlah tes yang dilakukan hari ini hanya 42.903 atau lebih sedikit dibandingkan kemarin yang sebanyak 46.574 spesimen. Adapun jumlah spesimen yang telah diuji selama ini mencapai 5,66 juta, dan orang yang diperiksa berjumlah 3,79 juta.

Secara kumulatif kasus Covid-19 di Indonesia hingga hari ini sebanyak 534.266 orang. Selain itu Kemenkes juga mencatat tambahan 169 kasus kematian, menyamai rekor tertinggi yang sebelumnya dicatatkan pada Jumat (27/11).

Di sisi lain tambahan jumlah pasien yang berhasil sembuh dari penyakit ini juga mengalami penurunan menjadi 3.810 dari sehari sebelumnya yang mencapai 4.527 orang. Sedangkan 71.658 orang masih dalam perawatan atau bertambah 2.288 orang.

Cuti Bersama Akhir Tahun Diperpendek?

Rekor tambahan kasus harian ini berpotensi membuat cuti bersama pada Natal dan menjelang tahun baru nanti diperpendek. Pemerintah pada Senin (23/11) menggelar rapat tingkat menteri untuk membahas pemotongan cuti bersama akhir tahun ini. Namun, belum ada keputusan sehingga rapat akan dilanjutkan pada Senin (30/11).

Sebelumnya Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid -19 Doni Monardo sempat mengatakan bahwa libur panjang turut berkontribusi pada peningkatan kasus Covid-19. Hal ini terjadi pada Agustus dan akhir Oktober lalu.

Dia menyebutkan peningkatan kasus selama libur panjang Oktober tidak setinggi saat libur panjang Agustus. Namun jika jumlah kasus kembali meningkat secara signifikan, seperti yang terjadi hari ini, Satgas akan merekomendasikan kepada pemerintah untuk memperpendek cuti bersama.

Menurut Doni, selain libur panjang, peningkatan kasus Covid-19 juga disumbang oleh kegiatan kerumunan dalam beberapa pekan terakhir. "Terutama di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, wilayah kelurahan Petamburan dan Slipi, Tebet Timur, dan Megamendung," ujar dia.

Epidemiolog dari Universitas Airlangga Laura Navika Yamani sebelumnya berharap libur panjang tersebut dapat ditunda. Ini karena banyak daerah yang sudah tidak menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Padahal, mobilitas masyarakat justru meningkat tinggi selama libur panjang. Data Google Mobility Report menunjukkan mobilitas warga Indonesia ke taman, retail dan rekreasi, toko grosir dan farmasi, serta stasiun transit meningkat ketika masa libur panjang 28 Oktober-1 November 2020.

"Dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, maka ada potensi untuk terjadi kerumunan di tempat-tempat umum," kata Laura kepada Katadata.co.id, Jumat (20/11).

Untuk mencegah penularan Covid-19, Satgas terus mengimbau masyarakat masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan melalui gerakan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Protokol tersebut harus dilaksanakan dalam setiap aktivitas dan keseharian masyarakat.

"Ingat, kedisiplinan terhadap protokol kesehatan dapat melindungi diri kita, dan orang-orang terdekat dari penularan Covid-19," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...