Produksi Vaksin Covid-19 untuk Varian Baru Perlu Waktu 6 Bulan

Image title
Oleh Doddy Rosadi - Tim Riset dan Publikasi
12 Februari 2021, 13:00
PERKEMBANGAN VAKSINASI COVID-19 DI INDONESIA
ANTARA FOTO/Fauzan/aww.

Perusahaan farmasi asal Inggris, AstraZeneca mengungkapkan, perlu waktu 6-9 bulan untuk memproduksi vaksin yang efektif untuk melawan varian baru virus Covid-19. AstraZeneca sudah memproduksi vaksin yang sudah mendapatkan izin untuk digunakan dalam vaksinasi terhadap virus asli Covid-19.

Vaksin tersebut juga masih efektif untuk digunakan terhadap satu varian baru yang ditemukan di Kent, Inggris. Akan tetapi, vaksin produksi AstraZeneca tidak bisa digunakan untuk melawan varian baru dari Afrika Selatan karena tingkat efikasi yang rendah.

“Proses produksi vaksin  tidak dilakukan hari ini tapi sudah sejak beberapa minggu lalu ketika varian baru muncul. Kami menargetkan vaksin yang bisa digunakan melawan varian baru Covid-19 pada musim semi nanti,” kata Sir Mene Panaglos, Wakil Presiden Eksekutif Litbang BioPharmaceuticals di AstraZeneca, dilansir dari laman The Guardian, Kamis (11/2/2021).

Menurut Panaglos, setelah diproduksi maka vaksin tersebut harus mendapatkan persetujuan dari otoritas medis sebelum akhirnya bisa dipakai untuk vaksinasi. Proses persetujuan diperkirakan memerlukan waktu sekitar tiga bulan.

Dengan demikian, paling cepat baru 9 bulan lagi vaksin untuk varian baru Covid-19 tersedia dan bisa digunakan dalam vaksinasi.

Varian baru Covid-19 di Afrika Selatan yang disebut dengan nama E484K diketahui kebal terhadap vaksin yang sudah diproduksi saat ini. Hal ini diketahui setelah dilakukan vaksinasi terhadap pasien yang positif terpapar varian baru Covid-19.

Varian E484K merupakan mutasi dari varian Kent. Varian ini muncul pertama kali di Afrika Selatan. Untuk pasien yang terinfeksi varian E484K tetap bisa divaksinasi namun hanya untuk gejala ringan.

“Asumsi saya, vaksin AstraZeneca masih tetap efektif untuk melawan varian baru tersebut namun hanya bisa untuk pasien dengan gejala ringan,” kata Panaglos.

Vaksin produksi AstraZeneca sangat penting bagi negara-negara miskin. Karena, perusahaan farmasi dari Inggris itu sudah berjanji akan menjual vaksin dengan harga murah. Ini berbeda dengan yang dilakukan perusahaan farmasi lain yang memproduksi vaksin Covid-19 seperti Pfizer.

Selain itu, vaksin AstraZeneca juga tidak perlu disimpan di tempat dengan suhu rendah selama proses pengiriman sehingga biaya pengiriman menjadi lebih murah. Vaksin AstraZeneca yang diproduksi bersama dengan Universitas Oxford sudah mendapatkan izin penggunaan darurat di lebih dari seperempat negara di dunia.

Indonesia berpeluang mendapatkan vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca secara gratis. Pasokan ini didapatkan melalui kerja sama multilateral aliansi global untuk vaksin dan imunisasi (GAVI) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Skema bernama GAVI Covax Facility tersebut merupakan upaya untuk memeratakan akses negara miskin dan berkembang memperoleh vaksin Covid-19.

AstraZeneca adalah salah satu vaksin yang dapat digunakan untuk penduduk usia 60 tahun ke atas. Penduduk usia ini memiliki angka kematian tertinggi di antara penduduk lainnya ketika terpapar Covid-19. Alokasi tahap awal distribusi sebanyak 13,7 juta hingga 23,1 juta yang dikirimkan sebesar 25-35% pada kuartal I-2021 dan 65-75% pada kuartal II-2021.

Sementara itu British Medical Journal menyebutkan bahwa saat ini virus corona telah mengalami ribuan perubahan dan berkembang menjadi varian baru. Meski demikian hanya sebagian kecil yang akan membawa perubahan yang signifikan.

Saat ini ada tiga varian Covid-19 yang mendapat perhatian serius dari peneliti dan ahli kesehatan karena lebih menular dibandingkan varian lainnya, yakni varian Afrika Selatan, varian Inggris, dan varian Brasil.

“Oxford University dan AstraZeneca telah mulai menyesuaikan vaksin untuk melawan varian-varian ini dan akan terus berkembang melalui pengembangan klinis sehingga siap untuk pengiriman pada musim gugur nanti jika diperlukan,” kata juru bicara AstraZeneca.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...