Akun Twitter Kementerian Keuangan Diretas
Kementerian Keuangan mengkonfirmasi akun Twitter resmi @KemenkeuRI mengalami peretasan. Hingga saat ini, seluruh tweets hingga akun yang diikuti hilang tanpa jejak.
"Mohon maaf, saat ini akun twitter @KemenkeuRI sedang dalam penanganan dan pemulihan oleh pihak twitter setelah sebelumnya mengalami peretasan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Kemenkeu, Rahayu Puspasari dalam keterangan tertulisnya kepada media, Senin (22/2).
Para pengikut akun twitter tersebut pun diimbau untuk tidak mengklik tautan yang dikirimkan oleh akun @KemenkeuRI melalui pesan langsung. Tujuannya guna menghindari hal yang tidak diinginkan.
Sehari sebelum peretasan akun @KemenkeuRI, akun resmi Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu sempat diserang oleh warganet. Serangan tersebut terkait salah satu tweet akun itu yang membahas pendaftaran alat transportasi dalam Surat Pemberitahuan Tahunan pajak.
"KawanPajak, jika memiliki sepeda, baik untuk alat transportasi, olahraga, atau hobi, silakan memasukkannya ke dalam daftar harta di SPT Tahunan dengan kode harta 041. Selamat bersepeda di akhir pekan dan sehat selalu," kata akun twitter resmi DJP Kemenkeu @DitjenPajakRI, Minggu (21/2).
Salah satu warganet yang menyerbu tweet tersebut yakni Aktivis Pro Demokrasi Adamsyah Wahab atau Don Adam. Dia menuding Sri Mulyani impor sepeda tanpa membayar bea masuk. Barang tersebut diangkut dengan Qatar Airways pada tanggal 11 November 2019 dari Washington DC-Doha Qatar-Jakarta.
Don Adam turut menyertakan foto koper dan kardus yang bertuliskan nama Sri Mulyani dengan alamat Jalan Kertanegara Nomor 14, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu menepis kabar pembelian sepeda Brompton oleh Sri Mulyani saat dinas ke luar negeri tanpa membayar bea masuk. Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga DJBC Kemenkeu Syarif Hidayat mengatakan bahwa memang benar Sri Mulyani beserta beberapa pejabat dan pegawai Kemenkeu sempat melakukan perjalanan dinas dalam rangka pertemuan investor Amerika Serikat pada dua tahun lalu. Dengan kode penerbangan QR0958, DOH-CGK, pesawat tiba di Indonesia pada tanggal 11 November 2019 pukul 07.35 WIB.
Berdasarkan penelusuran lapangan oleh petugas bea cukai, data penerbangan menyebutkan bahwa terdapat barang bawaan rombongan Sri Mulyani yang berupa dua buah sepeda. "Namun, barang tersebut bukan milik Menteri Keuangan, melainkan milik salah satu anggota rombongan yang diberitahukan sebagai barang penumpang," ujar Syarif kepada Katadata.co.id, Senin (22/2).
Lebih lanjut, impor barang tersebut dikategorikan sebagai impor umum mengingat jumlah sepeda yang dibawa lebih dari satu buah, di atas kewajaran barang pribadi penumpang. Dengan demikian, diperlukan dokumen perizinan dalam penyelesaiannya.