Istana Respons Kontroversi Jokowi Disambut Kerumunan Massa di NTT

Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Nusa Tenggara Timur menuai sorotan. Dalam rekaman sebuah video amatir, Jokowi terlihat berada di dalam mobil dengan atap terbuka dan menembus kerumunan massa di Maumere, Nusa Tenggara Timur.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, Jokowi tampak disambut warga. Namun, tidak ada pengaturan jarak di antara warga yang hadir. Beberapa orang di antaranya pun tidak memakai masker.

Video tersebut beredar di tengah anjuran pemerintah mengenai protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan demi mencegah penularan Covid-19.

Presiden pun terlihat melambaikan tangan dan melemparkan suvenir melalui atap mobil yang dibuka. Sembari melambai, Jokowi juga menunjuk masker yang ia kenakan. 

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin membenarkan isi video tersebut. Saat itu Jokowi sedang dalam perjalanan untuk meresmikan Bendungan Napun Gete, Maumere. Kunjungan dilakukan pada Selasa (23/2).

Namun, Jokowi tetap mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker dalam kesempatan tersebut. Hal ini terlihat saat Mantan Walikota Solo itu menunjuk masker yang ia gunakan.

Adapun, pembagian suvenir merupakan sikap spontan Jokowi untuk menghargai antusiasme masyarakat. "Suvenirnya itu buku, kaos, dan masker. Tapi poinnya, Presiden tetap mengingatkan warga taati protokol kesehatan," kata Bey saat dihubungi wartawan, Selasa (23/2).

Masyarakat telah menunggu rombongan Presiden di pinggir jalan. Saat rombongan melambat, masyarakat maju ke tengah jalan sehhingga iring-iringan Jokowi pun terhenti.

Melihat antusiasme tersebut, Jokowi pun melambaikan tangan kepada masyarakat. "Kebetulan mobil yang digunakan Presiden, atapnya dapat dibuka," ujar dia.

Jokowi sendiri kerap mengingatkan masyarakat soal pentingnya menjaga protokol kesehatan di kala Covid-19. Bahkan protokol disebutnya penting meski saat ini vaksin mulai didistribusikan. “Mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak,” kata Presiden 6 Desember lalu.