IDI Belum Rekomendasikan Vaksinasi Covid-19 Untuk Ibu Hamil

Happy Fajrian
21 Maret 2021, 12:21
vaksinasi virus corona, vaksin covid 19, ibu hamil menyusui
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/wsj.
Petugas kesehatan memeriksa peralatan medis di ruang bersalin Taman Cinta, Puskesmas Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (7/1/2021).

Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Iris Rengganis mengemukakan bahwa pemberian vaksin Covid-19 kepada ibu hamil di Indonesia masih memerlukan penelitian lebih lanjut dan belum dianjurkan.

“Ibu hamil jangan dulu deh sekarang, karena kita belum tahu persis kondisinya. Kapan mau diulang vaksinnya, kita masih belum tahu. Efektivitas vaksinnya pun kita masih belum tahu,” katanya Minggu (21/3).

Iris yang juga dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi ini itu mengatakan hingga saat ini belum ada penelitian secara menyeluruh terhadap vaksin yang digunakan oleh ibu hamil. Dia mengatakan bahwa vaksin yang direkomendasikan WHO untuk diberikan kepada ibu hamil adalah vaksin influenza.

"Itu (vaksin influenza) suatu berita gembira, tapi kan belum tentu dengan vaksin yang lain, termasuk vaksin Covid-19. Karena vaksin ini kan masih baru banget, umurnya pendek 12-18 bulan pembuatannya, dari yang biasanya lima tahun sampai 15 tahun," katanya.

Pemberian vaksin influenza, kata Iris, umumnya diberikan kepada ibu hamil di sejumlah negara dengan empat musim, sebab karakteristik masyarakat di sana merasa lebih takut tertular influenza daripada hal yang lain.

"Mereka semua ingin divaksinasi, karena kita bayangkan musim influenza di empat musim itu seperti apa. Mirip-mirip pandemi jadinya menular gitu ya, ibu hamil tertular itu lebih ribet lagi," katanya.

Risiko dari pemberian vaksin influenza bagi ibu hamil di negara tersebut, kata Iris, tentunya menjadi tanggung jawab sendiri, meski ada pengawasan oleh dokter sampai bayinya lahir.

"Itu dinamika waktu, vaksinasi influenza semakin banyak untuk ibu hamil tanpa disuruh, tapi sekarang malah jadi rekomendasi, karena dianggap sudah aman dan sudah banyak yang melakukannya di masa kehamilan dan diikuti terus sampai bayi lahir dan ternyata tidak ada cacat," katanya.

Kementerian Kesehatan mencatat ada 4.468.951 orang di Indonesia yang sudah mendapatkan dosis pertama vaksin virus corona hingga 16 Maret 2021. Kemudian, sebanyak 1.716.749 orang juga sudah menerima dosis kedua. Simak databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...