Pandemi Bikin Pebisnis Fesyen Muslim Lebih Inovatif
Kondisi inil yang membuat para pebisnis fashion tak kehabisan akal, untuk tetap menghadirkan busana-busana yang tepat dengan kebutuhan para konsumen.
Tidak hanya itu, kebiasaan berbelanja pun telah berubah. Jika dulu orang ingin berbelanja harus pergi ke butik, kini pembelian melalui marketplace daring lebih populer. Konsumen bisa dengan mudah membeli hanya dengan melihat gadget.
Melihat ratusan baju namun hanya membeli satu, atau bahkan tidak membeli karena merasa belum cocok, pun dapat dilakukan. Hal seperti ini jarang terjadi jika dilakukan dengan offline. Apalagi, ketika pelayan toko mengikuti kemana pun konsumen pergi atau memilih pakaian.
Bahkan yang lebih menarik lagi, ada toko yang melayani pembelian dengan mencoba terlebih dahulu. Jika cocok, baru dibayar. Atau jika tidak cocok, bisa dikembalikan lagi.
Industri fesyen secara umum, maupun modest fashion khususnya, akan selalu ada dan mengikuti perkembangan zaman. Kuncinya, apabila para pebisnis dapat mengikuti tren atau menciptakan tren baru, agaknya gonjang-ganjing akibat pandemi tak berarti jalan buntu. Alih-alih pandemi menjadi ancaman, justru sebagai tantangan agar lebih inovatif.