Ulasan Lengkap Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan

Siti Nur Aeni
2 Juni 2021, 21:20
Potret beberapa alga yang merupakan produsen rantai makanan di laut
ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Potret beberapa alga yang merupakan produsen rantai makanan di laut.

Demikian beberapa contoh rantai makanan yang terdapat di beberapa ekosistem. Di kehidupan aslinya, rantai makan tentu sangat banyak macamnya dan dapat berubah-ubah menyesuaikan kondisi lingkungan di tempat tersebut.

Apa Yang Terjadi jika Rantai Makanan Tidak Lengkap?

Rantai makanan terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Hubungan ini menjadikan komponen dalam rantai makanan sangat penting. Namun apa yang akan terjadi jika salah satu komponen rantai makanan tidak ada?

Tentu saja ketika salah satu bagian punah karena seleksi alam atau karena dibasmi oleh manusia akan berpengaruh pada rantai makanan lainnya. Akan ada spesies yang populasinya bertambah sangat banyak dan akan ada pula spesies yang populasinya menjadi langka.

Misalnya saja, jika dalam sebuah ekosistem hutan terdapat rantai makanan rumput – kelinci – ular – burung elang – dekomposer. Kemudian secara tiba-tiba spesies ular punah karena banyak diburu manusia untuk dimanfaatkan kulitnya sebagai bahan tekstil.

Maka, tentu saja akan terjadi ketimpangan populasi antara kelinci dan burung elang. Populasi kelinci akan meningkat drastis karena tidak ada yang memakannya, sementara itu populasin burung elang  berkurang karena tidak ada ular yang menjadi bahan makanannya. Itu contoh sederhana. Di ekosistem yang sesungguhnya, kejadiannya mungkin lebih menyeramkan dan berdampak lebih besar lagi.

Upaya Menjaga Rantai Makanan

Kita sudah mengetahui jika rantai makanan yang tidak lengkap akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem. Untuk mencegah agar hal tersebut tidak terjadi, kita bisa memulai dengan hal-hal kecil yang ternyata akan berdampak cukup baik bagi kelestarian dan keseimbangan ekosistem.

Menjaga Lingkungan

Definisi dari menjaga lingkungan sebenarnya sangat luas. Misalnya saja dengan tidak membuang sampah jenis apapun ke laut. Langkah sederhana tersebut akan berdampak besar pada keseimbangan dan kelestarian dari ekosistem laut.

Dengan menjaga kebersihan laut maka alga atau fitoplankton tetap mendapatkan air bersih untuk kebutuhan hidupnya. Dengan ekosistem yang bersih, ikan-ikan kecil juga tetap memperoleh makanan yang sehat.

Cara lain menjaga lingkungan misalnya dengan tidak menebang pohon atau tanaman yang dibutuhkan makhluk lain secara besar-besaran. Jangan sampai karena keserakahan kita, makhluk hidup lainnya tidak mendapatkan hak mereka.

Menjaga kondisi tanah di sekitar kita juga merupakan upaya menjaga lingkungan. Tanah yang baik, akan menjadi tempat para dekomposer tinggal dengan nyaman sehingga penguraian dapat lebih cepat. Jika tanah sudah rusak, dekomposer akan ikut rusak dan berakibat pada proses penguraian menjadi tidak sempurna.

Tidak Berburu atau Memusnahkan Salah Satu Spesies

Cara berikutnya agar rantai makanan tetap terjaga yaitu dengan tidak berburu atau memusnahkan spesies tertentu. Perburuan atau pemusnahan yang dilakukan secara masif akan berakibat pada ketidakseimbangan populasi makhluk hidup dalam rantai makanan tersebut. Populasi yang terlalu banyak dan populasi yang terlalu sedikit dapat membawa dampak negatif masing-masing.

Misalnya saja, ketika populasi tikus dalam rantai makanan di sawah meningkat akan berakibat pada kegagalan panen padi. Akan tetapi jika populasi tikus tersebut punah, mungkin petani akan senang karena padinya tidak terganggu. Namun ternyata berdampak pada membludaknya populasi ular yang tentu saja hal tersebut akan membahayakan keselamatan manusia jika terus dibiarkan.

Oleh sebab itu, keseimbangan adalah hal yang harus terus dijaga. Untuk menjaga keseimbangan tersebut dibutuhkan komitmen yang kuat banyak pihak. Manusia sebagai makhluk yang terdapat dalam ekosistem harus bijak dalam memanfaatkan alam. Gunakan secukupnya, jangan berlebihan. Hal yang mungkin dianggap sepele justru dapat menimbulkan masalah di kemudian hari.

Definisi Jaring-jaring Makanan

Selain rantai makanan, dalam ilmu Biologi terdapat pula jaring-jaring makanan. Jaring-jaring makanan diketahui lebih kompleks dibandingkan dengan rantai makanan. Jaring-jaring makanan merupakan sebuah gabungan dari beberapa rantai makanan, sehingga dapat dikatakan bahwa rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan.

Kehadiran dari jaring-jaring makanan ini karena dalam sebuah ekosistem terdapat banyak makhluk hidup yang saling hidup berdampingan. Akibatnya, tidak mungkin proses makan dan dimakan hanya satu arah atau secara sederhana saja.

Konsep jaring-jaring makanan yang lebih kompleks justru menjadi bukti bahwa di alam semesta ini banyak keanekaragaman hayati yang hidup saling bergantung satu dengan lainnya. Jika salah satunya punah, tentu saja keseimbangan ekosistem tersebut akan terganggu.

Tujuan dan Fungsi Adanya Jaring-Jaring Makanan

Tentu saja teori seputar jaringan makanan tidak hadir begitu saja. Tujuan utama dari jaring-jaring makanan adalah sebagai bentuk untuk menggambarkan rantai makanan yang ada di lingkungan. Rantai makanan yang digambarkan di sini adalah rantai makanan antara spesies di dalam sebuah komunitas.

Sementara itu, untuk fungsi dari jaring-jaring makanan adalah sebagai berikut:

  • Menjadi salah satu cara untuk menggambarkan interaksi langsung yang terjadi di antara spesies yang ada di sebuah ekosistem. Hubungan tersebut akan menjadi pedoman untuk membedakan posisi atau peranan spesies tersebut dalam jaring-jaring dan rantai makanan.
  • Menyederhanakan dalam memahami interaksi yang terdapat antar-spesies yang terdapat dalam komunitas tersebut.
  • Sebagai media untuk mempelajari struktur teratas dan struktur bawah yang terdapat dalam komunitas tersebut.

Demikian adalah tujuan dan fungsi dari jaring-jaring makanan. Secara umum tujuan dan fungsi dari jaring-jaring makanan dapat dikatakan sebagai sebuah cara untuk menggambarkan bahwa dalam sebuah ekosistem terdapat banyak interaksi. Jaring-jaring makanan meringkasnya dalam sebuah gambar yang kemudian lebih mudah untuk dipahami.

Macam-Macam Piramida Ekologi

Ekologi merupakan sebuah ilmu yang masuk dalam cabang Biologi yang khusus mempelajari interaksi di alam semesta. Interaksi yang dimaksud adalah interaksi antara individu dan individu, interaksi antara individu dan kelompok, interaksi antara kelompok dan kelompok, sampai pada interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Interaksi tersebut kemudian digambarkan dalam rantai makanan dan jaring-jaring makanan.

Sudah disebutkan sebelumnya bahwa di dalam rantai dan jaring-jaring makanan terdapat beberapa tingkatan peran dari makhluk hidup di sebuah ekosistem. Tingkatan tersebut kemudian membentuk sebuah piramida yang dikenal sebagai piramida Ekologi.

Piramida Ekologi ini memiliki banyak macamnya. Berikut adalah beberapa piramida Ekologi yang biasa di pelajari.

Piramida Biomasa

Jenis piramida dalam ilmu Ekologi yang pertama adalah piramida biomasa. Piramida ini biasanya digunakan untuk menggambarkan pengurangan transfer energi yang terjadi di setiap tingkat trofik dalam ekosistem tersebut.

Piramida ini berbentuk mengerucut ke arah puncak yang disebebkan karena adanya perpindahan energi yang terjadi di anatara trofik pada ekosistem tersebut yang tidak efisien. Setiap trofik yang terdapat di dalam piramida ini menggambarkan berat kering dari semua makhluk hidup pada tingkat trofik tersebut yang dinyatakan dalam satuan gram/m2. Semakin ke atas semakin berkurang pula bobot kering dari organisme tersebut.

Karena menggambarkan sebuah berat kering, tidak menutup kemungkinan jika piramida ini berbentuk segitiga terbalik. Hal ini memang jarang ditemui, namun pada ekosistem laut, bentuk piramida biomasa dapat menggambarkan kondisi rantai makanan berbentuk piramida terbalik.

Kondisi tersebut dikarenakan pada umumnya produsen di ekosistem tersebut adalah fitoplankton yang biasanya merupakan makhluk mikroskopis, sedangkan konsumen tingkat 3 adalah hewan buas seperti paus atau hiu yang merupakan mahkluk makroskopis. Jika demikian, sudah pasti bobot kering dari produsen akan lebih kecil dibandingkan dengan konsumen tingkat 3, yang kemudian menyebabkan piramida biomasanya terbalik.

Piramida Energi

Seperti namanya, piramida ini menjadi sebuah gambaran tentang berkurangnya energi saat perpindahan energi makanan di trofik yang terdapat pada ekosistem tersebut. Pada piramida ini digambarkan jumlah energi total yang digunakan setiap makhluk hidup yang menduduki trofik serta peranan dari makhluk hidup tersebut pada saat transfer energi berlangsung.

Semakin tinggi tingaktan trofik dalam piramida ini maka semakin efisien penggunaan energinya. Akan tetapi dalam hal melepaskan panas saat terjadi transfer energi, semakin tinggi tingkatan trofiknya maka energi yang dilepas semakin panas.

Pelepasan panas ini ternyata dipengaruhi pula oleh respirasi. Berdasarkan gambaran dari piramida energi, dapat kita ketahui bahwa semakin tinggi tingkatan trofik maka semakin tinggi pula respirasi yang dilakukan. Hal tersebut akan mempengaruhi produktivitas dari makhluk hidup yang menduduki trofik tersebut.

Semakin ke atas, maka semakin menurun produktivitas yang dihasilkan. Dari sini pula kita bisa mengetahui bahwa tanaman hijau yang menduduki bagian paling bawah dari piramida memiliki produktivitas jauh lebih baik dibandingkan makhluk hidup lainnya.

Piramida Jumlah

Jenis piramida Ekologi berikutnya adalah piramida jumlah. Sebagaimana namanya, sudah pasti piramida ini memberikan gambaran jumlah spesies dalam setiap trofik tersebut. Umumnya semakin ke atas maka jumlahnya semakin berkurang sehingga bentuk piramidanya semakin mengerucut.

Kondisi ini harus terus dijaga agar keseimbangan ekosistem tetap baik. Jika jumlah produsen yang berada di bagian bawah piramida berkurang, sementara konsumen di atasnya tetap atau bahkan bertambah, hal tersebut akan menyebabkan banyak terjadi kepunahan. Para konsumen tersebut bisa saja saling berebut makanan dan yang tidak bisa bertahan akan tersisih dengan sendirinya.

Demikian penjelasan lengkap seputar rantai makanan, jaring-jaring makanan, sampai pada penjelasan berbagai piramida dalam Ekologi. Kehadiran ilmu-ilmu tersebut bukan hanya menambah wawasan. Harapannya kita sebagai salah satu makhluk yang terdapat dalam rantai makanan tersebut harus senantiasa menjaga keseimbangan ekosistem agar rantai makanan dan jaring-jaring makanan tetap terjaga dengan baik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...