Cek Fakta: Benarkah Vaksin Covid-19 Mengandung Magnet dan Mikrochip?

Sorta Tobing
2 Juni 2021, 14:15
vaksin, vaksin covid-19, magnet
AstraZeneca
Ilustrasi. Cek fakta vaksin Covid-19.

Reuters menuliskan, tidak ada vaksin Covid-19 yang disetujui pemerintah Inggris dan AS yang mengandung logam. Ada suntikan lain yang mengandung aluminium, namun jumlahnya sangat kecil. 

Vaksin buatan Rusia juga tidak mengandung logam. AP menyebut yang mengandung aluminium ada di beberapa vaksin Tiongkok, tapi jumlahnya sangat kecil. Fungsinya untuk meningkatkan respon imun tubuh. 

Metode tersebut dipastikan aman. Jumlah aluminiumnya tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang ditemui manusia di makanan dan minuman dalam kehidupan sehari-hari, kata para ahli.

The New York Times pada awal bulan lalu menyebut vaksin Negeri Panda, yaitu Sinovac, mengandung aluminium dalam dosis kecil. Vaksin ini memakai metode pengeluaran virus yang tidak aktif (inactived viruses) dan mencampurnya dengan  jumlah kecil senyawa berbasis aluminium yang disebut ajuvan (adjuvan).

Dalam bidang imuniologi, ajuvan adalah substansi yang memperkuat respon imun terhadap antigen. Metode tersebut telah diapakai selama lebih dari satu abad. Peneliti dan ahli virus Jonas Salk memakainya untuk membuat vaksin polio pada 1950an dan ini menjadi dasar vaksin penyakit lainnya, termasuk rabies dan hepatitis A. 

Dalam laporan cek faktanya, Reuters mengatakan, bahkan jika vaksin Covid-19 mengandung logam, maka tidak akan menyebabkan reaksi magnetis kepada penerimanya. Tubuh manusia perlu jumlah logam lebih besar daripada dosis vaksin untuk menarik magnet.

Manusia secara alami sedikit magnetis karena di dalamnya tubuhnya terdapat kandungan besi dalam jumlah kecil. Profesor Michael Coey dari Sekolah Fisika di Trinity College Dublin, Irlandia, menyebut klaim vaksin mengandung magnet sebagai omong kosong.

Perlu sekitar satu gram logam besi untuk menarik magnet di tempat suntikan. Hal ini, menurut Coey, akan sangat terasa di permukaan kulit, kalau memang logam itu ada. 

VAKSINASI COVID-19 UNTUK PELAKU PARIWISATA DI BATAM
Vaksin Covid-19. (ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/wsj.)

Kesimpulan

Informasi soal vaksin Covid-19 yang mengandung magnet dan mikrochip adalah keliru. Pemerintah telah membantahnya. Para produsen vaksin AS pun menyebut bahan pembuat vaksinnya tidak memakai logam.

Para ahli mengatakan tubuh manusia secara alami mengandung besi dalam jumlah kecil. Namun, untuk membuat magnet menempel di lengan, butuh sekitar satu gram besi. Nilainya terlalu besar dibandingkan 0,5 cc dosis vaksin virus corona. 

Halaman:

Konten cek fakta ini kerja sama Katadata dengan Google News Initiative untuk memerangi hoaks dan misinformasi vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.

google news initiative x katadata
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...