IDI: Vaksin AstraZeneca Ampuh Cegah Covid-19 Varian Delta dari India
Virus corona varian baru tengah merebak di sejumlah daerah. Ketua Dewan Pertimbangan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Zubairi Djoerban pun mengatakan, vaksin Covid-19 buatan Oxford-AstraZeneca ampuh mencegah penularan virus corona varian Delta dari India.
"Memang benar AstraZeneca terbukti ampuh melawan mutasi baru Covid-19 yang disebut varian Delta," kata Zubairi kepada Katadata.co.id, Kamis (17/6). Ia mengatakan, AstraZeneca efektif mencegah virus corona varian India hingga 92%.
Sementara, Chairman of the Indonesia Health Economic Association Hasbullah Thabrany mengatakan, belum ada bukti vaksin Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, hingga Johnson & Johnson tidak ampuh dalam melawan virus corona.
Artinya, ada kemungkinan vaksin-vaksin tersebut juga efektif mencegah penularan Covid-19 varian baru. "Mutasi Covid-19 itu hanya mutasi sedikit-sedikit saja. Daya tahan tetap sama," katanya.
Melansir dari The Hill, studi di Inggris menunjukkan vaksin Pfizer-BioNTech dan AstraZeneca menawarkan perlindungan yang kuat terhadap varian Delta, yang baru-baru ini menjadi jenis yang dominan di negara tersebut.
Public Health England menetapkan pemberian dua dosis penuh vaksin Pfizer menawarkan 96% perlindungan. Sementara, vaksin AstraZeneca memberikan perlindungan 92%.
Sementara itu, kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Simak Databoke berikut:
Analisis tersebut melibatkan 14.019 orang di Inggris yang terinfeksi strain Delta, termasuk 166 yang dirawat di rumah sakit antara 12 April hingga 4 Juni. Namun, Public Health England mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan tingkat kematian dari varian Delta.
Kepala imunisasi di Public Health England Mary Ramsay mengatakan, temuan yang sangat penting itu menunjukkan vaksin memberikan perlindungan yang signifikan terhadap strain Delta.
“Sangat penting untuk mendapatkan vaksin dua dosis untuk mendapatkan perlindungan maksimal terhadap semua varian yang ada,” katanya.
Adapun, varian Delta dikenal dengan nama ilmiah B.1.617.2. Mutasi Covid-19 itu pertama kali ditemukan di India sebelum menyebar ke sedikitnya 74 negara.
Analisis lain di Skotlandia yang diterbikan di jurnal medis Lancet menyimpulkan, vaksin tersebut kurang efektif terhadap strain Delta dibandingkan strain Alpha.
Vaksin Pfizer memberikan perlindungan 92% terhadap strain Alpha dan 79 persen terhadap varian Delta. Sementara, vaksin AstraZeneca 73% efektif terhadap Alpha dan 60% terhadap Delta, setelah pemberian dosis kedua.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan