Pandemi Dan Dedikasi Sampoerna Untuk Indonesia
Satu setengah tahun lebih pandemi Covid-19 melanda berbagai negara termasuk Indonesia. Laju transmisi sempat meningkat tajam akibat munculnya varian baru yang kian memperumit penanganan. Sempat genting tetapi kini situasi di Tanah Air mengalami tren perbaikan.
Dalam sepekan terakhir, tingkat positivity rate terus menurun dan keterisian rumah sakit untuk kasus Covid-19 juga membaik, rerata BOR nasional berada pada kisaran 27 persen. Pemerintah juga menyesuaikan level PPKM. Meskipun demikian, pandemi belumlah usai. Kedisplinan penerapan protokol kesehatan tetap harus jadi prioritas.
Sejumlah strategi penanganan ditempuh pemerintah demi menahan laju penularan virus corona. Tidak berperan sendiri, dunia usaha turut aktif mendukung melalui beragam program, seperti yang dilakukan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melalui program keberlanjutan Sampoerna untuk Indonesia.
“Sampoerna untuk Indonesia mencerminkan komitmen teguh kami untuk melaksanakan peran kami dalam membangun Indonesia. Ini selaras dengan Falsafah Tiga Tangan Sampoerna yang tercermin pada komitmen keberlanjutan kami terhadap karyawan dan mitra usaha, serta masyarakat luas,” tutur Presiden Direktur Sampoerna Mindaugas Trumpaitis.
Mindaugas menjelaskan lebih jauh, prinsip keberlanjutan artinya perusahaan konsisten menciptakan nilai jangka panjang melalui kegiatan operasional dan rantai nilai perusahaan. Hal ini diterjemahkan dalam lima fokus program, yaitu pengembangan UMKM, peningkatan kesejahteraan petani, pemulihan ekonomi nasional & kontribusi Covid-19, mengurangi jejak lingkungan, serta dukungan terhadap revolusi industri 4.0.
Dukungan Sampoerna terhadap penanganan pandemi bertalian erat dengan fokus ketiga Sampoerna untuk Indonesia yakni mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), termasuk di antaranya memutus mata rantai penularan Covid-19 melalui penerapan protokol kesehatan dan sanitasi yang ketat di seluruh fasilitas perusahaan.
Lebih dari itu, Sampoerna beradaptasi dengan menyesuaikan prosedur kerja untuk memprioritaskan keselamatan para karyawan. Pasalnya, sebagai industri manufaktur maka tak terhindarkan adanya karyawan yang tetap perlu beraktivitas di pabrik. Penerapan protokol kesehatan secara ketat ini juga dilengkapi dengan penyesuaian pola kerja pada sejumlah fasilitas untuk meminimalisir kontak antar karyawan dengan sistem pengaturan unit kecil. Selain membatasi jumlah orang dalam suatu area, pengelompokkan ke dalam unit-unit kecil juga mempermudah upaya penelusuran jika diperlukan.
Bekerja pada masa pandemi juga membawa sejumlah tantangan. Dari keterbatasan fasilitas kerja di rumah, berkurangnya interaksi sosial, hingga beban pikiran ataupun kekhawatiran lainnya akibat kondisi pandemi. Untuk menyiasati tantangan tersebut, Sampoerna pun menghadirkan beragam inisiatif. Salah satunya adalah employee assistance program berupa pemberian akses ke psikolog untuk mendukung kesehatan mental karyawan dan keluarganya. Selain itu, dukungan terhadap kesehatan dilengkapi dengan penyediaan paket vitamin. Tak lupa, Sampoerna turut memberikan akses ke penyedia jasa konsultasi kesehatan jarak jauh (teleconsultation) maupun perawatan rumah (homecare) bagi karyawan yang membutuhkan.
“Kami yakin ragam inisiatif ini juga dapat menstimulus semangat para karyawan dan meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan karyawan kami. Karena kami percaya bahwa kunci untuk terlepas dari kesulitan saat ini adalah dengan menyatukan langkah dan bangkit bersama,” ujar Mindaugas.
Dalam upaya melindungi setiap personil, Sampoerna berkomitmen melakukan vaksinasi kepada seluruh karyawan. Per 27 Agustus 2021, bertepatan dengan HUT ke-108 perusahaan, Sampoerna telah berhasil memberikan setidaknya dosis pertama vaksin bagi seluruh karyawan, baik langsung maupun tidak langsung dengan jumlah sekitar 65.000 orang, yang memenuhi syarat vaksinasi. Hal ini diharapkan juga akan mendukung pemerintah dalam mencapai kekebalan komunal.
Adapun terkait produk, sejak Maret 2021 Sampoerna menerapkan standar karantina produk selama minimal lima hari sebelum dikirim ke jalur distribusi. Standar tersebut hampir dua kali lipat daripada standar yang disarankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian Penyakit Eropa (European CDC).
Langkah adaptasi lain yang dilakukan adalah menggeser berbagai aktivitas menjadi beriorientasi daring. Tidak hanya mendukung mengurangi risiko bagi karyawan serta mitra usaha dengan mengurangi mobilisasi, tata kerja baru Sampoerna melalui koneksi virtual terbukti mampu meningkatkan produktivitas perusahaan. Dampaknya, Sampoerna berhasil meningkatkan jangkauannya mencapai 1,5 juta gerai ritel di seluruh Indonesia atau setara dengan ekspansi sebesar 50 persen secara year on year.
Bagi masyarakat luas, dukungan Sampoerna terhadap upaya penanganan pandemi ini ditempuh bersama mitra CSR serta berkoordinasi dengan Gugus Tugas, BNPB, dan pemda. Sepanjang 2020, di bawah payung program Sampoerna untuk Indonesia, total kontribusi Sampoerna mencapai sekitar Rp 80 miliar dan menjangkau lebih dari satu juta penerima manfaat. Mereka adalah pedagang kelontong yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community, UMKM binaan, petani, tenaga medis, dan masyarakat umum lainnya.
Keingintahuan lebih jauh yang terlintas di benak mungkin lebih soal gambaran riil kehidupan UMKM binaan dan petani mitra Sampoerna. Bagaimana Sampoerna untuk Indonesia dapat berdampak signifikan terhadap mata pencaharian mereka? Nantikan ulasan mengenai hal ini dalam artikel selanjutnya.