Lulus Fit and Proper, Andika Perkasa Selangkah Lagi Jadi Panglima TNI
Komisi I DPR RI menyetujui Jenderal TNI Andika Perkasa untuk diangkat menjadi Panglima TNI berikutnya, menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, setelah dinyatakan lulus uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang berlangsung hari ini, Sabtu (6/11), di Gedung Parlemen, Jakarta.
Hasil keputusan fit and proper test disampaikan oleh Ketua Komisi I Meutya Hafid. "Setelah mendengarkan dan mempertimbangkan pandangan fraksi-fraksi dan anggota Komisi I DPR terhadap calon Panglima TNI, maka rapat internal Komisi I memutuskan memberikan persetujuan terhadap penangkatan calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI," ujarnya, dipantau dari kanal YouTube DPR.
Sebelum mengumumkan hasil fit and proper test Jenderal Andika, Meutya lebih dulu menyampaikan bahwa Komisi I menyetujui pemberhentian dengan hormat Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI serta memberikan apresiasi atas dedikasinya.
Meutya pun menyampaikan ucapan selamat dari seluruh fraksi dan anggota Komisi I kepada Jenderal Andika. Setelah memberikan persetujuan ini, Komisi I akan memproses pengangkatannya sebagai Panglima TNI yang baru dan menandatangani kelengkapan dokumentasi untuk dibawa ke rapat paripurna terdekat. Kabarnya, rapat tersebut akan digelar Senin (8/11).
Jenderal Andika tak berkomentar saat menanggapi keputusan Komisi I DPR terkait hasil fit and proper test. Ia hanya menjawab singkat, “saya mengucapkan terima kasih ibu, dan bapak-bapak semua, terima kasih”.
Agenda fit and proper test Andika sebagai calon Panglima TNI hari ini diawali dengan pemaparan visi dan misi yang terbuka untuk umum dan disiarkan di berbagai media sosial DPR. Setelah itu, rapat berjalan tertutup untuk pendalaman visi dan misi selama lebih kurang tiga jam lamanya.
Andika membawa visi "TNI Adalah Kita". Dengan visi tersebut ia menginginkan TNI menjadi bagian dari masyarakat di Indonesia maupun internasional. "Berangkat dari vision statement, saya memilih visi ‘TNI Adalah Kita’. Memang sangat singkat, saya ingin masyarakat kita, masyarakat internasinoal melihat TNI sebagai ‘kita’, bagian dari mereka," ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa dengan visi ini ia tidak orang melihat TNI terlalu tinggi dengan berbagai kebatasan, kelebihan dan keanekaragamannya. Menurutnya TNI ingin lebih profesional dan lainnya, tapi itu dalam proses yang terus dibangun.
"Saya ingin masyarakat melihat TNI sebagai organisasi yang apa adanya, dengan segala perbaikan yang memang harus kami jalani. Tapi bukan berarti dengan keadaan ini kami tidak bisa berbuat apa-apa dalam mengejar apa yang harus kami selesaikan," ujarnya.
Sementara untuk misinya, jika dipercaya menjadi Panglima TNI, Jenderal Andika menegaskan bahwa ia tidak akan keluar dari Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
"Yang secara umum ada tiga, menjaga kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dan melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia," kata dia.