Jokowi Waspadai Tren Kenaikan Covid-19 di Jakarta hingga Jawa Barat
Presiden Joko Widodo mewaspadai tren kenaikan kasus Covid-19 di Jawa-Bali saat ini. Jokowi juga menginstruksikan para menteri untuk mengawasi munculnya lonjakan penularan corona.
Adapun, lima wilayah yang dimaksud ialah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur. Kepala Negara meminta, kenaikan kasus harus segera ditangani dengan lebih cepat.
"Arahan Bapak Presiden diminta agar segera memperhatikan kabupaten/kota, terutama di lima provinsi," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers daring, Senin (8/11).
Kasus Covid-19 di Jakarta meningkat dari 83 kasus pada 1 November menjadi 117 kasus pada 7 November. Begitu pula kasus corona di Jawa Barat juga meningkat dari 46 menjadi 99 pada periode yang sama.
Secara keseluruhan, tren kenaikan kasus corona terjadi di 43 dari 128 kabupaten/kota wilayah Jawa-Bali dalam sepekan terakhir. Kenaikan kasus itu mencapai 33,6% sehingga dinilai masih sedikit dan terkontrol. "Walaupun sedikit, itu menjadi indikasi awal untuk kita berhati-hati," ujar Budi.
Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan mengumpulkan pimpinan daerah di 43 kabupaten/kota. "Ini untuk segera mengidentifikasi dan melakukan intervensi demi menahan tren kenaikan," kata Luhut.
Kenaikan kasus positif corona telah terjadi mulai akhir Oktober lalu. Pada 31 Oktober lalu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat sembilan provinsi mengalami tren lonjakan pasien.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kenaikan kasus mingguan tertinggi terjadi di Jawa Barat. Delapan sisanya ialah Lampung, Jawa Timur, Banten, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Papua.
"Dari sembilan provinsi, penambahan kasus positif mingguan terbanyak dari Jawa Barat dengan 741 kasus baru," kata Wiku dalam konferensi pers, Kamis (4/11).
Meski meningkat, kasus Covid-19 di wilayah tersebut masih terkendali lantaran kecenderungan peningkatan rata-rata jumlah kasus positif rendah. Namun Wiku meminta seluruh pemerintah daerah untuk tidak lengah, terlebih periode Natal dan Tahun Baru akan segera tiba.
Sebagai catatan, kasus Covid-19 di Indonesia selalu naik setelah adanya libur panjang, termasuk Liburan Hari Raya Idul Fitri yang menyebabkan Gelombang II. "Kondisi kasus harus dipertahankan tetap rendah dan terkendali," ujar dia.