Kasus Covid-19 Bertambah 264 Kasus, Paling Banyak dari Jawa Barat
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 264 orang pada Rabu (8/12). Jumlah tersebut tertinggi dalam enam hari terakhir.
Kasus harian paling banyak disumbang oleh Jawa Barat, yaitu sebanyak 62 kasus. Jumlah tersebut naik 5,08% dibandingkan hari sebelumnya.
Kemudian, tambahan kasus terbanyak hari ini berasal dari DKI Jakarta, yaitu sebanyak 41 kasus. Jumlah kasus tersebut naik 32,2% dibandingkan Selasa kemarin.
Selanjutnya, kasus harian Jawa Tengah sebanyak 36, naik 111% dibandingkan hari sebelumnya. Sedangkan Jawa Timur melaporkan tambahan 27 kasus atau turun 25% dibandingkan kemarin.
Berikutnya, Nusa Tenggara Timur melaporkan tambahan 18 kasus hari ini, naik 5,8% dibandingkan hari sebelumnya. Dengan tambahan kasus hari ini, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 4.258.340.
Tambahan kasus hari ini diperoleh dari pemeriksaan terhadap 282.985 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 29.161 orang diperiksa dengan Polymerase Chain Reaction (PCR), 259 orang dengan Tes Cepat Molekuler (TCM), dan 253.565 orang dengan antigen.
Ini artinya, rasio positif harian mencapai 0,09%. Sedangkan, rasio tes PCR dan TCM sebesar 0,73% dan antigen 0,02%.
Kemenkes juga melaporkan pasien meninggal akibat Covid-19 hari ini mencapai 16 orang. Kasus kematian terbanyak disumbang oleh Jawa Tengah sebanyak 6 orang.
Selain itu, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Lampung juga melaporkan kasus kematian.
Dengan tambahan kasus kematian hari ini, total kasus meninggal di Indonesia mencapai 143.909.
Adapun kasus sembuh hari ini mencapai 351 orang. Dengan demikian, total pasien sembuh di Indonesia sudah mencapai 4.109.068.
Kemenkes juga melaporkan kasus aktif hari ini turun 103 kasus menjadi 5.363. Adapun, kasus suspek berjumlah 5.861.
Sebelumnya, pemerintah membatalkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di seluruh Indonesia selama Natal dan tahun baru (Nataru). Penerapan PPKM selama Nataru akan mengikuti penilaian situasi pandemi Covid-19 sesuai yang berlaku saat ini, dengan beberapa pengetatan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan penerapan level PPKM mengikuti situasi pandemi Covid-19 yang berlaku.
Namun, pemerintah akan memperketat syarat perjalanan, terutama di perbatasan untuk penumpang dari luar negeri.
"Kebijakan PPKM di masa Nataru akan dibuat lebih seimbang dengan disertai aktivitas testing dan tracing yang tetap digencarkan," kata Luhut dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (7/12).
Luhut mengatakan pemerintah membuat kebijakan yang lebih seimbang dengan tidak menyamaratakan perlakuan di semua wilayah menjelang momen Nataru. Hal itu juga mempertimbangkan penguatan 3T (testing, tracing dan treatment) dan capaian vaksinasi dalam satu bulan terakhir.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan