5 Contoh Akulturasi Budaya di Indonesia dan Faktornya

Image title
29 Desember 2021, 23:11
Contoh akulturasi budaya
pixabay.com
Contoh akulturasi budaya

1. Seni Bangunan

Bentuk-bentuk bangunan candi di Indonesia pada umumnya merupakan bentuk akulturasi antara unsur-unsur budaya Hindu-Buddha dengan unsur budaya Indonesia asli. Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan dewa atau Buddha, serta bagian-bagian candi dan stupa adalah unsur-unsur dari India. Bentuk candi-candi di Indonesia pada hakikatnya adalah punden berundak yang merupakan unsur Indonesia asli. Candi Borobudur merupakan salah satu contoh dari bentuk akulturasi tersebut.

Sedangkan dalam seni bangunan di zaman perkembangan Islam, terjadi perpaduan antara unsur Islam dengan kebudayaan sebelum Islam yang sudah ada di Indonesia. Seni bangunan Islam yang menonjol adalah masjid yang fungsi utamanya adalah sebagai tempat untuk beribadah bagi orang Islam.

2. Seni Rupa

Masuknya pengaruh India juga membawa perkembangan dalam bidang seni rupa, seni pahat, dan seni ukir. Hal ini dapat dilihat pada relief atau seni ukir yang dipahatkan pada bagian dinding-dinding candi. Misalnya, relief yang dipahatkan pada dinding-dinding pagar langkan di Candi Borobudur yang berupa pahatan riwayat Sang Buddha. Di sekitarnya terdapat lingkungan alam Indonesia seperti rumah panggung dan burung merpati.

Sedangkan dalam perkembangan islam, akulturasi bidang seni rupa terlihat pada seni kaligrafi atau seni khot, yaitu seni yang memadukan antara seni lukis dan seni ukir dengan menggunakan huruf Arab yang indah dan penulisannya bersumber pada ayat-ayat suci Al Qur'an dan Hadit.

3. Seni Sastra

Pengaruh India membawa perkembangan seni sastra di Indonesia. Seni sastra waktu itu ada yang berbentuk prosa dan ada yang berbentuk tembang (puisi). Berdasarkan isinya, kesusasteraan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tutur (pitutur kitab keagamaan), kitab hukum, dan wiracarita (kepahlawanan).

Bentuk wiracarita ternyata sangat terkenal di Indonesia, terutama kitab Ramayana dan Mahabarata. Kemudian timbul wiracarita hasil gubahan dari para pujangga Indonesia. Misalnya, Baratayuda yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Juga munculnya cerita-cerita Carangan.

Berkembangnya karya sastra terutama yang bersumber dari Mahabarata dan Ramayana, melahirkan seni pertunjukan wayang kulit (wayang purwa). Pertunjukan wayang kulit di Indonesia, khususnya di Jawa sudah begitu mendarah daging. Isi dan cerita pertunjukan wayang banyak mengandung nilai-nilai yang bersifat edukatif (pendidikan). Cerita dalam pertunjukan wayang berasal dari India, tetapi wayangnya asli dari Indonesia.Seni pahat dan ragam luas yang ada pada wayang disesuaikan dengan seni di Indonesia.

Sedangkan bentuk akulturasi seni sastra dalam budaya Islam adalah munculnya Hikayat, Babad, Syair, dan Suluk. Akulturasi budaya lokal dengan budaya Islam dalam seni aksara tercermin pada tulisan Arab-Melayu atau Arab-Gundul dan seni kaligrafi.

4. Bahasa

Wujud akulturasi budaya India dan Indonesia di bidang bahasa adalah penggunaan bahasa Sanskerta pada masa Hindu-Buddha. Sebagian besar prasasti peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia dituliskan dalam bahasa Sanskerta yang berasal dari India. Sementara aksara yang digunakan merupakan huruf Pallawa yang lantas dikembangkan menjadi huruf Jawa Kuno dan aksara Bali.

Selain itu, bahasa Indonesia banyak menyerap kosa kata dari berbagai bahasa, salah satunya bahasa Arab. Hal tersebut tidak terlepas dari sejarah nusantara yang memang memiliki hubungan dengan negara tersebut. Beberapa kosa kata serapan dari bahasa Arab yaitu “Barokah” yaitu “Berkah”, “Khabar” yaitu “Kabar”, “Lafadzh” yaitu “Lafal”, “Rizq” yaitu “Rezeki”, dan masih banyak lagi.

5. Seni Musik

Gamelan adalah salah satu bentuk musik tradisional yang sangat khas bagi masyarakat Jawa dan Bali. Meskipun memiliki akar yang dalam dalam budaya lokal, gamelan menunjukkan pengaruh Hindu-Buddha dalam bentuk instrumen, skala nada, serta struktur musikalnya. Penggunaan gamelan dalam upacara keagamaan, seperti upacara kematian dan persembahan kepada para dewa, merupakan contoh konkret dari akulturasi ini.

Akulturasi Islam ke Indonesia dalam bidang seni musik juga memiliki dampak yang signifikan, seperti pertunjukan qasidah dan gambus, munculnya lagu-lagu religi dan nasyid, dan salawat yang merupakan nyanyian pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Di Indonesia, salawat sering dinyanyikan dalam berbagai bentuk musik dan dapat ditemukan dalam berbagai acara keagamaan, seperti pengajian atau acara peringatan Maulid Nabi.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...