Heboh Nasib Ilmuwan Lembaga Eijkman, Ini Penjelasan Kepala BRIN

Safrezi Fitra
2 Januari 2022, 13:20
eijkman, nasib peneliti eijkman, nasib eijkman, eijkman dipecat tanpa pesangon, pns
Kemenkeu

Memasuki tahun ini Lembaga Biokuler dan Mikrobiologi (LBME) Eijkman resmi diambil alih Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Namun, integrasi ini malah menjadi heboh karena isu nasib banyak peneliti di Lembaga Eijkman yang kehilangan pekerjaan.

Lembaga Eijkman menyampaikan bahwa Tim Waspada Covid-19 Lembaga Eijkman (WASCOVE) pamit mulai tanggal 1 Januari 2022. Kegiatan deteksi Covid-19 di PRBM Eijkman akan diambil alih oleh kedeputian Infrastruktur Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Selama pandemi tim WASCOVE telah berperan dalam deteksi dan penelitian virus SARS-CoV-2, termasuk penelitian plasma konvalesen dan pengembangan vaksin Merah Putih.

Keluarga besar Lembaga Eijkman juga menyampaikan pamit dan berterima kasih atas dukungan masyarakat selama 33 tahun Lembaga Eijkman berkiprah dalam pengembangan penelitian Biologi Molekuler Kesehatan & Obat di Indonesia dan dunia.

Jurnalis Ahmad Arif mencuitkan kabar ini dalam akun twitternya @aik_arif, Sabtu (1/1). "Tahun baru, mendengar kabar sedih tentang Lembaga Eijkman. Sekitar 120 saintis dan support staf kehilangan pekerjaan dalam sehari gegara birokrasi. Ini kehilangan besar bg ilmu pengetahuan di Indonesia. 4 tahun pernah menulis soal Eijkman, tak menyangka akhirnya lebih tragis," cuitnya.

Dia mengatakan dari 160 staf (termasuk saintis) di Eijkman, hanya 40-an yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan diterima di BRIN. Sisanya diberhentikan tanpa pesangon, karena selama ini mereka dianggap pegawai kontrak ilegal.

Pengakuan kontrak ilegal ini diperkuat dengan pernyataan akun twiter @theinfinity8sa. Dia mengaku masa kontraknya seharusnya masih berjalan sampai riset selesai dan saat ini belum rampung. Namun, dia dan beberapa rekannya diberhentikan pada 31 Desember 2021 tanpa pesangon.

"Seolah hasil kerja kami dengan memeras otak, waktu, dan tenaga tidak berarti apa pun bagi negara ini," tulisnya membalas cuitan Annisa Tyas @nisatyas, Minggu (2/1).

Pengurus Ikatan Dokter Indonesia Prof. Zubairi Djoerban mengaku prihatin dan cemas dengan nasib orang-orang di Eijkman. Menurutnya, Eijkman adalah sejarah, warisan ilmiah dan salah satu lembaga terbaik yang memiliki banyak publikasi internasional. "Sepatutnya dihormati. Manajemen yang baru harus mempertahankan cara kerja Eijkman yang sudah terbukti itu," ujarnya melalui Twitter.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...