Kata Baku Adalah Tolak Ukur Acuan Bahasa Indonesia, Ini Penjelasannya
Kata baku: ia mendengarkan radio, anak itu menangis, kami bermain bola di lapangan.
Kata tidak baku: ia dengarkan radio, anak itu nangis, kami main bola di lapangan.
4. Bukan Bahasa Percakapan
Kata baku bukan merupakan bahasa percakapan, sebagai contoh:
Kata baku: bagaimana, begitu, tidak, menelepon.
Kata tidak baku: gimana, gitu, nggak, nelpon.
5. Digunakan Sesuai dengan Konteks Kalimat
Kata baku digunakan sesuai dengan konteks kalimat, sebagai contoh:
Kata baku: terdiri atas, terdiri dari, seorang pasien, sehubungan dengan.
Kata tidak baku: terdiri, seseorang pasien, sehubungan.
6. Tidak Terkontaminasi atau Tidak Rancu
Kata baku tidak terkontaminasi atau tidak rancu, sebagai contoh:
Kata baku: menghemat waktu, mengatasi berbagai ketinggalan.
Kata tidak baku: mempersingkat waktu, mengejar ketertinggalan.
7. Tidak Mengandung Arti Pleonasme
Kata baku tidak mengandung arti pleonasme atau majas yang bermakna sama, sebagai contoh:
Kata baku: para juri, maju, pengunjung.
Kata tidak baku: para juri-juri, maju ke depan, para pengunjung.
8. Tidak Mengandung Hiperkorek
Kata baku tidak mengandung hiperkorek, sebagai contoh:
Kata baku: lembab, izin, khusus.
Kata tidak baku: lembab, ijin, khusus.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai kata baku, cara membuatnya serta ciri-cirinya. Hal yang membuat penting kata baku adalah penggunannya untuk kegiatan resmi nan formal. Kata baku kerap kali digunakan dalam beberapa forum resmi seperti:
1. Pembuatan laporan.
2. Pembuatan nota dinas.
3. Bahasa percakapan saat forum resmi diskusi dan musyawarah.