RI Dorong Keuangan Berkelanjutan yang Mudah dan Terjangkau di SFWG G20
Pertemuan pertama Sustainable Finance Working Group (SFWG) dalam rangkaian KTT G20 telah digelar pada Selasa (25/1).
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia mendorong terciptanya instrumen keuangan berkelanjutan yang lebih mudah diakses dan terjangkau dalam upaya mencapai target Perjanjian Paris dan Agenda 2030.
Termasuk di dalamnya adalah akses ke pasar keuangan berkelanjutan global dan mekanisme pengurangan risiko instrumen keuangan berkelanjutan.
Indonesia juga menekankan pentingnya mengatasi kesenjangan pengetahuan terkait instrumen keuangan berkelanjutan khususnya bagi pemangku kepentingan di negara berkembang dan Usaha Kecil Menengah.
Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Dian Lestari mengatakan penting untuk menciptakan lingkungan yang membantu pasar keuangan dalam memenuhi target Perjanjian Paris dan Agenda 2030.
Paris Agreement merupakan komitmen bersama untuk menahan laju kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2 derajat celcius serta membatasi maksimal kenaikan suhu hingga 1,5 derajat celcius.
Dia juga mengatakan pentingnya diskusi atas kebijakan publik yang mendorong pembiayaan dan investasi krusial dalam mendukung transisi yang adil dan terjangkau.
Sebagai informasi, Indonesia tengah memegang Presidensi G20 hingga November mendatang. Transisi energi dan upaya peningkatan pembiayaan untuk investasi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan menjadi salah satu fokus Presidensi G20.
Indonesia menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29% dengan usaha sendiri, dan 41% dengan dukungan internasional
Semakin meningkatnya instrumen keuangan berkelanjutan yang lebih mudah diakses menjadi salah satu dari tiga topik pembahasan utama dalam pertemuan SFWG G20.
Topik lain adalah pengembangan kerangka keuangan transisi dan peningkatan kredibilitas komitmen lembaga keuangan.
Kerangka ini bertujuan untuk membantu pasar keuangan mendukung transisi ekonomi global.
Untuk peningkatan kredibilitas, komitmen lembaga keuangan dalam hal ini sektor swasta akan menyusun best practice dalam implementasi komitmen pembiayaan net-zero dan pembiayaan terkait lainnya.
Sementara topik ketiga adalah kebijakan publik yang mendorong pembiayaan dan investasi yang mendukung transisi.
Pada topik ketiga ini di bahas mengenai dampak kebijakan publik pada pasar keuangan dan opsi kebijakan dengan mempertimbangkan keberagaman kondisi masing-masing negara.
Pertemuan SFWG pertama kemarin dipimpin oleh co-chairs SFWG yakni Amerika Serikat dan Cina. Pertemuan utamanya mendiskusikan rencana kerja SFWG tahun 2022.
Rencana kerja SFWG yang dibahas meliputi laporan kemajuan G20 Sustainable Finance Roadmap yang telah didukung oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 pada Oktober 2021.
Laporan pertemuan SFWG akan meliputi pemantauan atas aksi yang telah dilaksanakan oleh negara anggota G20 secara sukarela baik di Jalur Keuangan (Finance Track) maupun Jalur Sherpa (Sherpa Track).
Pertemuan pertama SFWG dihadiri oleh seluruh anggota G20, negara undangan (invitees), serta organisasi internasional.
Hasil-hasil pertemuan pertama SFWG akan dibawa ke pembahasan di pertemuan kedua Finance and Central Bank Deputies dan pertemuan pertama Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) yang akan dilaksanakan pada Februari 2021 yang akan datang.