Vaksin Booster Bisa Kurangi 800 Ribu Rawat Inap Pasien Covid-19 Eropa

Rizky Alika
28 Januari 2022, 14:26
booster, vaksin, covid-19
ANTARA FOTO/REUTERS/Sergio Perez/rwa/cf
Sergio Perez Seorang perempuan menerima vaksin penyakit virus korona (COVID-19) AstraZeneca di pusat vaksinasi masal baru di arena olahraga WiZink di Madrid, Spanyol, Jumat (9/4/2021).

Sejumlah negara telah memulai pemberian vaksin dosis ketiga (booster) Covid-19 kepada masyarakatnya. Dari studi yang dilakukan Uni Eropa, tambahan suntikan penguat mampu mengurangi ratusan ribu pasien Covid-19 yang menjalani rawat inap.

Angka tersebut mencakup 27 negara anggota Uni Eropa ditambah Islandia, Liechtenstein, dan Norwegia. Saat ini sekitar 70% dari 450 juta populasi Uni Eropa telah mendapatkan vaksin, sekitar separuhnya bahkan telah mendapatkan booster.

"Vaksin booster mampu mengurangi pasien rawat inap hingga 500 ribu sampai 800 ribu pasien di Eropa," keterangan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) dikutip dari Antara, Jumat (28/1).

ECDC berharap dengan semakin meluasnya pemberian booster, maka jumlah rawat inap bisa ditekan hingga 300 ribu sampai 500 ribu orang. Saat ini beberapa negara di Eropa telah berada di titik balik penularan Omicron.

"Meskipun beberapa negara telah mencapai puncak, namun pandemi belum selesai," kata Komisaris Kesehatan Uni Eropa Stella Kyriakides.

Tak hanya di Eropa, Australia juga sedang mempercepat pemberian booster. Bahkan Jumat (28/1), regulator obat negara tersebut telah menyetujui penggunaan vaksin booster untuk anak berusia 16 dan 17 tahun.

Mengutip dari Reuters pada Jumat (28/1), persetujuan ini menyusul desakan dari pihak berwenang untuk segera vaksinasi dosis ketiga guna mengurangi ancaman Covid-19 varian Omicron.

Therapeutic Goods Administration (TGA) Departemen Kesehatan Australia mengatakan telah menyetujui vaksin booster Pfizer untuk remaja berusia 16-17 tahun. Langkah ini mengikuti Amerika Serikat, Israel, dan Inggris.

Adapun, Australia merupakan salah satu negara yang paling banyak divaksinasi Covid-19. Vaksinasi dosis kedua pada orang dewasa sudah lebih dari 93% dari total populasi. Sedangkan, sekitar 35% orang di atas 18 tahun telah menerima dosis booster.

Sebagai informasi, kasus Omicron telah meningkatkan infeksi di Negeri Kangguru menjadi 2,4 juta. Dari jumlah itu, sekitar 2 juta kasus terdeteksi dalam empat minggu terakhir.

Meski begitu, varian Omicron itu tidak menimbulkan dampak yang mematikan dibandingkan varian sebelumnya. Australia mencatat, total kematian Covid-19 sejak awal pandemi sebanyak 3.402 orang, jaug lebih rendah dibandingkan sejumlah negara lainnya.

Pada Kamis (28/1), Australia melaporkan kematian akibat Covid-19 yang lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya sebanyak 87 orang. Sementara, kasus di rumah sakit tetap stabil. Kondisi ini meningkatkan harapan bahwa Covid-19 di Australia telah melewati puncaknya.

Reporter: Rizky Alika

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...