Menkes Akan Atur Penjualan Alat Tes PCR di E-Commerce
Alat tes Covid-19 antigen dan Polymerase Chain Reaction (PCR) mulai ditemukan dijual bebas pada sejumlah e-commerce. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun akan mengatur penjualan alat tes virus corona tersebut.
"Kami sekarang sedang rapikan. Kami juga tidak mau semua menjual barang-barang ini sehingga kasihan konsumennya," kata Budi dalam konferensi video, Senin (21/2).
Kementerian Kesehatan telah menguji sejumlah alat tes yang dijual dan beberapa memang dinilai layak untuk digunakan. Meski begitu, pihaknya akan mengumumkan pengaturan penjualan alat tes pada e-commerce tersebut.
"Akan kami umumkan secara terbuka dari Kemenkes," kata mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu.
Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, sejumlah e-commerce menjual alat tes Covid-19 secara bebas. Di Tokopedia, alat tes yang dijual memiliki rentang harga dan merek yang bervariasi.
Salah satunya, alat tes Viral Transport Medium (VTM) Novel Disposable Virus Sampling Kit dibanderol harga Rp 500 ribu untuk 50 tes. Ada pula PCR tube 0,2 mililiter yang dijual seharga Rp 40 ribu. Di Shopee, alat rapid test colok hidung (nasal) dijual dengan kisaran harga Rp 19.500 sampai dengan Rp 4,35 juta.
Adapun, harga tes PCR di Jawa-Bali ditetapkan sebesar Rp 275 ribu, sedangkan luar Jawa-Bali Rp 300 ribu. Harga diltetapkan dengan memperhitungkan biaya pengambilan sampel, pemeriksaan tes PCR, jasa pelayanan SDM, harga reagen atau Bahan Habis Pakai (BHP), overhead, dan biaya lainnya.
Sebelumnya Budi sempat mengatakan bahwa tak ada tes PCR yang sempurna. Hal ini merespons sejumlah pihak yang melaporkan munculnya kesalahan hasil tes Covid-19 tersebut.
Total tes PCR sempat mencapai 500 ribu per hari. Dengan jumlah tersebut, ada 5.000 tes PCR yang yang hasilnya tidak akurat. Untuk itu, pemerintah mengizinkan pelaku perjalanan luar negeri yang mendapatkan hasil tes PCR positif untuk melakukan tes pembanding di dua laboratorium yang berbeda.
"Tidak ada tes PCR yang 100% sempurna karena dari sensitivitas maupun spesifitasnya kisarannya antara 95-99%," kata Budi dalam konferensi pers daring, Senin (7/2).