Sejarah dan Perjuangan Sultan Hasanuddin Melawan Belanda

Dwi Latifatul Fajri
17 Maret 2022, 14:58
Ilustrasi, Sultan Hasanuddin
direktoratk2krs.kemsos.go.id
Ilustrasi, Sultan Hasanuddin

Mengutip dari buku IPS SD/MI Kls 5, berikut peninggalan Sultan Hasanuddin di kerajaan Gowa Tallo:

  1. Istana Tua dari kayu kemudian dijadikan Museum Ballompua
  2. Makam Sultan Hasanuddin
  3. Benteng Ujung Pandang sekarang menjadi bangunan bekas benteng Fort Rotterdam
  4. Benteng Otanah peninggalan kerajaan Makassar
  5. Batu Palantikan, merupakan batu untuk pengambilan sumpah raja Gowa Tallo

Perjuangan Sultan Hasanuddin

Kesultanan Gowamenjadi jalur lintas perdagangan, sekaligus pusat perhubungan. Jalur pelayaran ini menghubungkan perdagangan antara pulau Jawa, Kalimantan, dan Maluku.

Penyebab Sultan Hasanuddin melakukan perlawanan, karena VOC ingin menguasai rempah-rempah di perairan Sulawesi dan Maluku.

VOC merupakan kongsi dagang yang dibuat oleh Belanda. Adanya VOC ini untuk menggabungkan usaha dan mengurangi persaingan pedagang Eropa lainnya.

Tetapi, VOC melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah. Kesultanan Gowa Tallo menolak monopoli perdagangan. Kemudian kerajaan mengumpulkan kekuatan dan menyiapkan armada untuk melawan VOC.

Sultan Hasanuddin melakukan persiapan perang dan mempersatukan kerajaan-kerajaan di sekitar Gowa. Salah satu pemberontak Sultan Hasanuddin adalah Arung Palakka.

Arung Palakka berasal dari Kerajaan Bone, yang memiliki hubungan kurang baik dengan Kesultanan Gowa. Konflik antara dua kerajaan inilah yang akhirnya dimanfaatkan oleh VOC.

Mengutip dari kemdikbud.go.id, Arung Palakka melarikan diri ke Batavia, untuk menghindari dari kejaran Kesultanan Gowa. Kemudian, Arung Palakka meminta bantuan VOC menghancurkan Kesultanan Gowa.

Terjadi perang di tahun 1966 antara VOC di bawah pimpinan Laksamana Cornelis Janszoon Speelman. Armada VOC kemudian pergi dari Batavia ke Sombaopu, ibukota Gowa.

Terajdai Perang Makassar yang berlangsung dari tahun 1.666 hingga 1669. Perang tersebut melibatkan VOC yang ingin mengepung Kesultanan Gowa. Terjadi pertempuran besar-besaran antara VOC dan Kerajaan Bone melawan Kesultanan Gowa.

Perjanjian Bongaya

Pertempuran yang berlangsung lama akhirnya membuat posisi Kesultanan Gowa kian lemah. Inilah yang kemudian membuat Sultan Hasanuddin terpaksa melakukan perjanjian dengan VOC. Sultan Hasanuddin menandatangani Perjanjian Bongaya pada 18 November 1667.

Mengutip dari buku IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah), isi perjanjian yaitu:

  • Sultan Hasanuddin diwajibkan memberi kebebasan pada VOC untuk berdagang di kawasan Makassar dan Maluku
  • VOC memegang monopoli perdagangan Indonesia bagian Timur, terutama Makassar
  • Kerajaan Bone yang diserang Sultan Hasanuddin, dikembalikan pada Aru Palaka yang diangkat menjadi Raja Bone

Isi perjanjian Bongaya yang sangat merugikan posisi Kesultanan Gowa ini, membuat perlawanan terhadap penjajahan Belanda kembali muncul. Hingga akhir hayatnya, Sultan Hasanuddin terus melakukan perlawanan pada Belanda. Pada 12 Juni 1670, Sultan Hasanuddin wafat karena menderita penyakit ari-ari.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...