10 Perusahaan Terbesar di Indonesia Berdasarkan Kapitalisasi Pasar
Besar dan pertumbuhan dari suatu perusahaan dapat dinilai dari kapitalisasi pasar sebagai tolak ukur. Kapitalisasi pasar adalah sebuah istilah bisnis yang merujuk ke harga keseluruhan dari sebuah saham perusahaan, yaitu sebuah harga yang harus dibayar seseorang untuk membeli seluruh perusahaan.
Kapitalisasi pasar mencerminkan besarnya perusahaan tersebut. Namun, tidak seluruh saham yang tercatat diperdagangkan secara aktif. Dalam perhitungan IHSG, semakin besar kapitalisasi pasar suatu perusahaan, semakin besar pengaruh saham tersebut terhadap perubahan IHSG.
Nilai kapitalisasi pasar yang tinggi juga menunjukkan semakin banyak jumlah investor pada perusahaan tersebut, sehingga kinerja perusahaan dapat dinilai baik. Di Indonesia, kapitalisasi pasar suatu perusahaan dapat dipantau melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).
Gelar perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar diraih oleh PT Bank Central Asia Tbk. Berdasarkan laporan BEI, nilai kapitalisasi pasar saham emiten bersandi BBCA ini mencapai Rp 973,28 triliun per Maret 2022.
Selengkapnya, simak profil perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar berikut ini.
1. PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) meraih posisi pertama sebagai perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan nilai kapitalisasi pasar. Perusahaan ini awalnya didirikan pada 10 Oktober 1955 dengan nama NV Perseroan Dagang dan Industrie Semarang Knitting Factory. Kemudian pada 21 Februari 1957 berganti nama menjadi Bank Central Asia.
BCA merupakan perusahaan publik yang bergerak di bidang usaha bank umum dengan persentase kepemilikan saham sebesar 54,94% dipegang oleh PT Dwimuria Investama Andalan dan 45,06% dipegang masyarakat.
Kemudian, berdasarkan publikasi Laporan Keberlanjutan 2021, per 31 Desember 2021 sebanyak 2,49% kepemilikan saham BCA dimiliki oleh pihak yang terafiliasi dengan PT Dwimuria Investama Andalan. Sementara, Komisaris (tidak termasuk Komisaris Independen) dan Direksi memiliki 0,19% saham BCA.
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk menempati posisi kedua sebagai perusahaan terbesar di Indonesia dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 699,20 triliun per Maret 2022. BRI merupakan bank milik pemerintah yang didirikan pada 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah. Kepemilikan saham BRI sebesar 56,75% dipegang oleh pemerintah dan 43,25% dipegang masyarakat.
3. PT Telkom Indonesia Tbk
PT Telkom Indonesia Tbk berhasil menjadi perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar sebesar Rp 453,7 triliun per Maret 2022. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia.
Pemegang saham mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52.09%, sedangkan 47.91% sisanya dikuasai oleh publik.
4. PT Bank Mandiri Tbk
Posisi keempat perusahaan terbesar di Indonesia diraih oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Perusahaan ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 364,98 triliun per Maret 2022. Bank Mandiri merupakan BUMN yang bergerak di bidang usaha bank umum.
Komposisi kepemilikan saham Bank Mandiri untuk tahun 2017 terdiri dari Pemerintah Republik Indonesia sebagai pemegang saham utama sebesar 60% serta kepemilikan oleh lokal sebesar 7,01% dan asing sebesar 32,99%.
5. PT Astra International Tbk
PT Astra International Tbk meraih posisi kelima sebagai perusahaan terbesar di Indonesia dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 266,17 triliun per Maret 2022. Perusahaan ini didirikan di Jakarta pada tahun 1957 dan bergerak di bidang otomotif, jasa keuangan, alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi dan properti.
Susunan pemegang saham PT Astra International Tbk per 31 Desember 2020 terdiri dari Jardine Cycle & Carriage Limited sebesar 50,11% dan masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) sebesar 49,89%.
6. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk menduduki peringkat keenam sebagai perusahaan terbesar di Indonesia dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 218,44 triliun per Maret 2022. Perusahaan ini bergerak dalam bidang usaha industri pengolahan petrokimia.
Berdasarkan Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek 30 November 2021, komposisi saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk terdiri dari:
- PT Barito Pacific Tbk sebesar 34,54%.
- PT Top Investment sebesar 15%.
- SCG Chemicals sebesar 30,57%.
- Prajogo Pangestu sebesar 7,78%.
- Marigold Resources Pte sebesar 3,92%.
- Masyarakat publik sebesar 8,19%.
7. PT Bank Jago Tbk
Posisi ketujuh dari daftar perusahaan terbesar di Indonesia diraih oleh PT Bank Jago Tbk. Perusahaan ini sebelumnya dikenal dengan nama PT Bank Artos Indonesia Tbk. Kini, Bank Jago bergerak di bidang perbankan digital.
Berdasarkan Laporan Tahunan Terintegrasi Tahun 2020, komposisi saham Bank Jago terdiri dari:
- PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) sebesar 37,65%.
- WealthTrack Technology Limited (WTT) sebesar 13,35%.
- PT Dompet Karya Anak Bangsa sebesar 22,16%.
- Masyarakat sebesar 26,84%.
8. PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menduduki peringkat delapan sebagai perusahaan terbesar di Indonesia. Kapitalisasi pasar BNI mencapai Rp 152,31 triliun per Maret 2022.
BNI merupakan BUMN yang bergerak di bidang bank umum, dengan porsi kepemilikan saham terbesar dipegang oleh Pemerintah Republik Indonesia sebanyak 60%. Sementara, sisanya sebesar 40% dimiliki oleh pemegang saham publik, baik individu maupun institusi (domestik dan asing).
9. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK) meraih peringkat kesembilan sebagai perusahaan terbesar dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 150,04 triliun per Maret 2022. EMTEK merupakan perusahaan yang bergerak di bidang media, telekomunikasi dan solusi TI, dan konektivitas.
Berdasarkan data 31 Maret 2022, komposisi saham EMTEK terdiri dari:
- Pemegang saham publik sebesar 23.85%.
- Eddy Kusnadi Sariaatmadja sebesar 22.94%.
- Ir. Susanto Suwarto sebesar 11.62%.
- PT Adikarsa Sarana sebesar 10.62%.
- Anthoni Salim sebesar 9%.
- Piet Yaury sebesar 8.15%.
- The Northern Trust Company S/A Archipelago Investment Pte Ltd sebesar 7.09%.
- PT Prima Visualindo sebesar 6.21%.
- Pemegang saham treasuri sebesar 0.52%.
10. PT Bayan Resources Tbk
PT Bayan Resources Tbk menempati posisi terakhir dengan kapitalisasi pasar senilai Rp 144,5 triliun per Maret 2022. Perusahaan ini bergerak di sektor batubara. Komposisi saham Bayan Group dimiliki oleh Dato' Dr. Low Tuck Kwong (61,18%), publik (30,08%) dan PT. Sumber Suryadaya Prima (10%).