Ketum Kadin Dukung Jokowi Atasi Masalah Beban Anggaran Subsidi
Pemerintah hingga saat ini masih menghadapi beban subsidi terutama energi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung Presiden Joko Widodo menangani beratnya subsidi.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid dalam pengarahan kepada Kadin daerah di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (23/8). Pengarahan tersebut juga dihadiri Jokowi dan beberapa menteri.
"Kami merasakan ini adalah tantangan besar, kami siap membantu dan mendukung untuk menangani masalah ini," kata Arsjad dalam siaran virtual.
Arsjad mengatakan meski ekonomi mulai membaik, namun Indonesia masih menghadapi tantangan eksternal. Beberapa di antaranya adalah risiko resesi global serta inflasi dari energi dan pangan.
"Tantangan yang dihadapi sangat berat, namun bisa dilewati jika gotong royong," katanya.
Selain itu, RI akan menggelar pemilihan umum pada 2024. Arsjad berharap pesta demokrasi tersebut bisa mempersatukan bangsa agar stabil secara ekonomi.
Bukan tanpa sebab, sejumlah investor yang ditemui Kadin telah mengutarakan minat untuk masuk. Arsjad mengatakan ia telah berkeliling ke Amerika Serikat, Kanada, Eropa, hingga Australia dan mendapatkan berita baik terkait investasi.
"Semua ingin berdagang dan investasi dengan Indonesia, ini harus dijaga," kata Presiden Direktur Indika Energy itu.
Sedangkan anggaran subsidi dan kompensasi energi yang disiapkan tahun ini Rp 502,4 triliun. Dana jumbo yang mencapai 16,2% dari total belanja negara itu untuk menjaga inflasi di dalam negeri agar tidak melonjak tinggi.
Anggaran Rp 502,4 T itu diperuntukkan bagi subsidi energi sebesar Rp 208,9 triliun dan kompensasi energi sebesar Rp 293,5 triliun.