Jokowi Bertemu Presiden FIFA Siang Ini, Bahas Pembenahan Sepak Bola RI
Presiden Joko Widodo hari ini dijadwalkan akan menerima Presiden Induk Asosiasi Sepakbola Dunia (FIFA) Gianni Infantino siang ini di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/7). Kedatangan Infantino sudah dijadwalkan sejak beberapa pekan lalu usai tragedi Kanjuruhan.
Jokowi dan Infantino akan membahas transformasi sepakbola Indonesia usai tragedi yang merenggut 132 nyawa tersebut. Sebelumnya, Jokowi dan Infantino sudah saling berbicara via telepon guna mencari solusi memperbaiki iklim olah raga tersebut.
Jokowi juga telah menerima surat dari FIFA terkait kepastian tidak ada sanksi bagi sepakbola Indonesia. Meski demikian, organisasi tersebut akan mengirimkan tim untuk membantu pembenahan sepakbola RI.
Sebelumnya Koordinator Proyek Pengembangan FIFA Niko Nhovannasak mengatakan sedang mengumpulkan data dan informasi terkait apa yang sebenarnya terjadi pada Tragedi Kanjuruhan. Pengumpulan data dan informasi tersebut dilakukan oleh ahli yang dikirimkan oleh FIFA sebelumnya.
Berdasarkan temuannya, Niko berencana untuk mengadakan serangkaian rapat serius dengan pemangku kepentingan. Salah satu agenda dari rapat tersebut adalah rencana aksi dan jadwal konkret untuk memastikan kompetisi sepak bola di Indonesia berjalan dalam waktu dekat.
Di samping itu, salah satu tujuan kunjungannya adalah memastikan kompetisi FIFA World Cup Under 20 dapat berjalan dengan aman. "Ini prioritas tertinggi dan kami telah mengirimkan ahli kami untuk membuat rencana aksi," kata Niko pada 12 Oktober lalu.
FIFA mendorong Indonesia meninjau dan meningkatkan fasilitas keamanan di seluruh stadion, meningkatkan protokol pengamanan oleh aparat terkait dengan manajemen keramaian selama pertandingan, dan mendorong PSSI melibatkan suporter dalam diskusi peningkatan fasilitas keamanan stadion.
Selain itu, FIFA juga meminta agar penjadwalan pertandingan mempertimbangkan sejumlah aspek ,seperti ketersediaan transportasi publik dan waktu kick off hingga menyarankan pemerintah melakukan perbandingan dan meminta nasihat institusi internasional untuk melakukan reformasi sepak bola.