Mengenal Jenis-jenis Ekosistem Daratan dan Perairan
Memahami terkait jenis-jenis ekosistem menjadi salah satu pelajaran biologi dasar yang perlu diperhatikan. Berkaitan dengan hal tersebut tentu menarik untuk memahaminya lebih lanjut.
Ekosistem menjadi gagasan yang penting bagi makhluk hidup. Pasalnya, seluruh siklus kehidupan masing-masing makhluk selalu berkaitan dengan hewan maupun tumbuhan yang hidup di dalamnya.
Pengertian Ekosistem
Sebelum membahas terkait jenis-jenis ekosistem, tentu perlu memahami makna ekosistem. Ekosistem adalah sistem ekologi yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik yang tidak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem di dalamnya terdapat makhluk hidup atau biotik dan makhluk non hidup atau abiotik. Ekosistem menjadi tatanan kesatuan yang utuh dan menyeluruh semua unsur lingkungan hidup dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Jenis-jenis Ekosistem
Setelah memahami pengertian ekosistem, ternyata terdapat jenis-jenis ekosistem yang perlu diketahui. Berikut ini penjelasan masing-masing jenis ekosistem tersebut selengkapnya.
1. Ekosistem Air atau Akuatik
Ekosistem yang pertama yakni air atau akuatik. Seperti namanya, komponen abiotik dan biotiknya sebagian besar adalah air dan makhluk hidup yang mampu bertahan hidup di perairan.
Ekosistem air ini terbagi lagi menjadi 8 (delapan) sub jenis ekosistem air yakni sebagai berikut:
Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar yakni air dengan variasi suhu yang tidak terlalu tinggi, penetrasi cahaya kurang, dan iklim serta cuaca yang sangat berpengaruh. Tumbuhan yang tumbuh di ekosistem air tawar adalah ganggang. Hewan yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi dengan baik.
Ekosistem Air Laut
Ekosistem ini ditandai dengan tingkat salinitas atau kadar garam yang tinggi terutama di laut tropik. Pasalnya, di laut tropik atau semakin dekat dengan khatulistiwa, penguapan akan semakin besar. Tumbuhan yang ada di perairan ini seperti rumput laut dan lain sebagainya.
Ekosistem Estuary
Ekosistem estuari adalah muara yang merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari kerap dipagari lempengan lumpur yang luas atau rawa garam.
Ekosistem ini dinaungi rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Hewannya yakni cacing, kepiting, kerang, dan ikan.
Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai dipenuhi gundukan pasir. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini adalah ipomea pes caprae yang tahan hempasan angin dan gelombang air laut. Tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal.
Ekosistem Sungai
Sungai merupakan badan air yang mengalir satu arah. Air sungai cenderung jernih dan dingin karena seluruh larutannya mengalir ke bagian hilir.
Di sungai terdapat sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara terus-menerus itu memberikan oksigen pada air.
Suhu air pun bervariasi tergantung ketinggian dan garis lintang. Ekosistem ini dihuni oleh hewan seperti gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lain sebagainya.
Ekosistem Terumbu Karang
Ekosistem ini ditemukan di dekat pantai. Hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lainnya. Hewan yang hidup di ekosistem ini adalah siput, ikan, landak laut, bintang laut, dan lain sebagainya.
Ekosistem Laut Dalam
Jenis-jenis ekosistem berikutnya yakni ekosistem laut dalam. Kedalaman laut ini lebih dari 6.000m. di dalamnya terdapat lele laut, ikan laut yang mengeluarkan cahaya karena matahari tak menjangkau dalamnya laut ini.
Ekosistem Lamun
Ekosistem lamun atau seagrass adalah tumbuhan berbunga yang hidup di laut. Tumbuhan ini mampu hidup di habitat perairan dangkal.
Mirip dengan rumput di daratan, rumput di ekosistem lamun memiliki tunas daun tegak dengan tangkai yang merayap untuk berkembang biak. Tumbuhan ini berbeda dengan tanaman laut seperti alga dan rumput laut, lamun berbunga, berbuah, dan mampu menghasilkan biji-bijian.
Lamun memiliki akar dan sistem internal untuk mengangkut zat hara maupun gas. Lamun banyak digunakan karena sebagai sumber daya hayati.
2. Ekosistem Darat atau Terestrial
Jenis-jenis ekosistem berikutnya adalah ekosistem daratan. Ekosistem ini tergantung pada iklim dan gangguan lainnya.
Iklim mempengaruhi tumbuhan dan hewan yang dapat tumbuh dan hidup dalam lingkungan tersebut. Namun, dalam ekosistem daratan juga terdapat gangguan seperti kebakaran, petir, aktivitas manusia dan lain sebagainya.
Sama seperti ekosistem perairan, terdapat sub jenis ekosistem darat yakni sebagai berikut:
Ekosistem Tundra
Tundra terdapat di bumi utara yakni kutub utara dan di puncak gunun tertinggi. Tumbuhan di daerah ini hanya bertahan 60 hari. Tumbuhan yang mampu hidup di daerah tundra adalah sphagnum, biji semusim, alang-alang, perdu, liken, dan lain sebagainya.
Ekosistem Karst
Lingkungan karst pada umumnya berada di wilayah Yugoslavia. Ciri-cirinya yakni tanah yang kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, gaya permeabilitas yang lamban. Keunikan ekosistem karst ini adalah adanya keberagaman makhluk hidup yang jarang dijumpai di ekosistem lain.
Ekosistem Hutan Hujan Tropis
Hujan hujan tropis memiliki ciri curah hujan 200 hingga 225 cm per tahun. Populasi pohon cukup banyak yakni rotan, dan pohon-pohon tinggi lainnya. Hewan yang ada di ekosistem ini yakni burung, babi, badak, kera, harimau, burung hantu, dan lain sebagainya.
Demikian penjelasan terkait jenis-jenis ekosistem yakni perairan dan daratan dalam lingkungan hidup. Selanjutnya diketahui masing-masing ekosistem tersebut memiliki sub jenis yang beragam pula.