Kasus Gagal Ginjal Akut Muncul Lagi, Satu Pasien Meninggal

Ameidyo Daud Nasution
6 Februari 2023, 11:11
gagal ginjal akut, obat sirop, kemenkes
ANTARA FOTO/Ampelsaa/hp.
Dokter merawat pasien anak penderita gagal ginjal akut di ruang Pediatrik Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin, Banda Aceh, Aceh, Jumat (21/10/2022).

Pemerintah menemukan lagi satu kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA). Ini merupakan temuan kasus terbaru sejak awal Desember 2022.

Kasus baru tersebut dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Oleh sebab itu, Kementerian Kesehatan meminta daerah aktif memantau pasien dengan gejala gagal ginjal akut.

"Satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam keterangan tertulis, Senin (6/2).

Satu kasus konfirmasi adalah anak berusia 1 tahun yang telah meninggal dunia pada Rabu (1/2). Pasien tersebut awalnya mengalami demam pada 25 Januari 2023 dan diberikan obat sirop dengan merek Praxion.

Tiga hari kemudian, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air. Anak tersebut lalu dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo untuk diperiksa dan 31 Januari dirujuk ke Rumah Sakit Adhyaksa.

Pasien lalu direncanakan untuk dirujuk ke RSCM karena ada gejala gagal ginjal akut, namun orang tuanya menolak. Tanggal 1 Februari, orang tua membawa pasien tersebut ke RS Polri karena anak tersebut sudah sulit buang air kecil.

Di hari yang sama, anak tersebut akhirnya dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi Fomepizole. Namun pukul 23.00 WIB, pasien meninggal dunia.

Sedangkan satu suspek merupakan anak berusia 7 tahun yang mengalami demam pada 26 Januari. Pasien sempat mengkonsumsi obat sirop penurun panas yang dibeli secara mandiri.

Tanggal 30 Januari, pasien sempat mendapatkan obat penurun demam tablet dari Puskesmas. Tanggal 2 Februari, suspek sempat dirawat di RSUD Kembangan kemudian dirujuk ke RSCM.

Kemenkes bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), epidemiolog, serta Pusat Laboratorium Forensik Polri tengah menelusuri penyebab gangguan ginjal akut muncul lagi.

"Sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk sampel obat dan darah pasien," kata Syahril.

Selain itu, Kemenkes akan menyurati dinas kesehatan, fasilitas kesehatan, hingga organisasi profesi soal kewaspadaan gagal ginjal akut. BPOM juga akan menginvestigasi sampel dan bahan baku obat tersebut.

Dengan adanya kasus baru, maka sudah ada 326 kasus gagal ginjal akut terjadi di Indonesia. Dari angka tersebut, sebanyak 116 orang dinyatakan telah sembuh.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...