Jokowi Resmikan Apartemen Milenial di Depok, Tersambung Stasiun KRL
Presiden Joko Widodo meresmikan hunian milenial di Depok, yakni Samesta Mahata Margonda. Apartemen dengan total 940 unit tersebut langsung tersambung dengan Stasiun Pondok Cina.
Jokowi mendorong hunian vertikal khusus generasi milenial di seluruh kota besar. Menurutnya, hal tersebut penting agar kebutuhan atau backlog rumah untuk generasi milenial sebanyak 81 juta unit dapat diatasi.
Jokowi mengarahkan agar hunian vertikal khusus milenial dibangun di luar wilayah Jabodetabek, seperti Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, dan Makassar. Secara rinci, hunian yang dimaksud Kepala Negara adalah pembangunan berorientasi transportasi umum atau TOD.
"Hunian yang terintegrasi dengan transportasi massa itu diperlukan, sehingga tidak semua orang pakai dan beli mobil dan menimbulkan kemacetan di mana-mana," kata Jokowi dalam saluran resmi Sekretariat Presiden, Kamis (13/4).
Apartemen Samasta Mahata Margonda menggunakan tanah PT Kereta Api Indonesia dan bekerja sama dengan PT Perumahan Nasional. Jokowi menilai posisi Samesta Mahata cukup strategis lantaran dekat dengan rumah sakit, universitas, dan pusat perbelanjaan.
Jokowi juga menilai harga per unit Samesta Mahata cukup terjangkau oleh generasi milenial. Menurutnya, harga per unit yang disubsidi pemerintah hanya sekitar Rp 200 juta, sedangkan harga unit non subsidi adalah Rp 300 juta sampai Rp 500 juta.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan banyak tanah milik KAI di pusat-pusat kota yang tidak dimanfaatkan. Jokowi menilai aset tersebut dapat digunakan sebagai modal pembangunan hunian vertikal khusus milenial lainnya.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan apartemen yang diresmikan hari ini adalah Samesta Mahata Margonda. Erick mengatakan apartemen ini memiliki 940 unit dan telah laku 78%.
"Ini karena dekat dengan Universitas Indonesia," kata Erick.
Erick mengatakan keberadaan hunian bagi milenial sangat penting karena lahan di perkotaan semakin sempit. Sementara itu, total masyarakat yang berumur di bawah 40 tahun mencapai 58 persen dari total penduduk.
Oleh karena itu, Erick bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membangun hunian khusus untuk milenial. Proyek ini juga hasil keroyokan BUMN seperti Perumnas, PT Bank Tabungan Negara Tbk, PT Perusahaan Listrik Negara, PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Adhi Karya Tbk, dan PT KAI.
"Kami ingin memastikan bahwa masalah hunian yang disinergikan dengan transportasi umum bisa jadi solusi penggunaan kendaraan pribadi," kata Erick.
Ia mengatakan ada tujuh hunian berbasis TOD yang disiapkan di seluruh Jabodetabek. Jumlah unitnya mencapai 5.348 dengan investasi Rp 5 triliun.
"Sebanyak 65% telah laku, dari angka tersebut 41% pembelinya adalah milenial," ata Erick.