Golkar Gelar Rapat Besar Lewat Rakernas Bahas Strategi Menang Pemilu

Ira Guslina Sufa
29 Mei 2023, 10:58
Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus (kanan) menyampaikan sambutan saat akan menyerahkan berkas pengajuan bakal calon legislatif (bacaleg) Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Minggu (14/5/2023). Partai Golkar mendaftarkan 580 bacaleg Pemilu 2024
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym.
Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus (kanan) menyampaikan sambutan saat akan menyerahkan berkas pengajuan bakal calon legislatif (bacaleg) Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Minggu (14/5/2023). Partai Golkar mendaftarkan 580 bacaleg Pemilu 2024 ke KPU.

 Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar akan menggelar rapat kerja nasional di Jakarta pada 4-6 Juni 2023 mendatang. Salah satu agenda yang akan dibahas adalah mempersiapkan strategi pemenangan untuk menghadapi pemilihan umum dan pemilihan presiden 2024 mendatang. 

"Sesuai amanat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai, rakernas setidaknya dua kali dilaksanakan dalam satu periode kepengurusan," kata Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia seperti dikutip dari Antara, Senin (29/2). 

Rakernas merupakan rapat besar yang mempertemukan pengurus Golkar dari berbagai daerah. Adapun peserta rakernas kata Doli terdiri dari unsur DPP sebanyak 220 orang, perwakilan dewan pembina, dewan kehormatan, dan dewan etik. Juga diikuti perwakilan DPD provinsi sebanyak lima orang, pimpinan ormas Golkar, dan anggota fraksi dari Golkar.

Menurut Doli, pelaksanaan Rakernas merupakan kesempatan bagi Golkar menyusun program, evaluasi dan orientasi penyesuaian untuk program berikutnya. Rakernas merupakan agenda yang rutin dilakukan partai dua kali dalam setahun. Hanya saja menurut Doli karena rakernas kali ini dilakukan dalam tahapan pemilu maka agenda yang dibahas akan fokus pada pemantapan persiapan Pemilu Partai Golkar. 

Doli menjelaskan Golkar telah melaksanakan konsolidasi sejak dua tahun terakhir ini. Dimulai dari proses pendaftaran calon legislatif, dengan kuota dua kali kursi per daerah pemilihan. Adapun Golkar telah menyetorkan nama 580 calon legislatif untuk tingkat nasional dan total 20.540 caleg untuk seluruh tingkatan hingga kabupaten dan kota. 

“Artinya tidak ada satu dapil pun baik DPR RI, provinsi maupun kabupaten/kota, yang tidak ada calegnya. Semuanya lengkap," ujar Doli lago. 

Lebih jauh Doli mengatakan setelah penyerahan caleg, instrumen selanjutnya yang akan disiapkan partai adalah saksi-saksi di tempat pemungutan suara (TPS). Saat ini DPP Golkar telah membentuk badan saksi nasional yang telah bekerja sejak 2-3 tahun lalu. Badan Saksi bertugas mempersiapkan orang-orang yang akan ditempatkan di masing-masing TPS. 

Persiapan Pilpres

Pelaksanaan pemilu 2024 mendatang akan berbeda dibanding pemilu sebelumnya karena akan dilaksanakan secara serentak dengan pemilihan presiden. Karena itu, strategi pemenangan pemilu juga akan mencakup pemenangan di Pilpres. Meski begitu hingga saat ini Golkar masih belum menentukan arah dukungan pasti kepada salah satu calon presiden. 

Sebelumnya Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengatakan partainya intens berkomunikasi dengan Prabowo Subianto dibandingkan dengan dua kandidat lain, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Meski begitu, Golkar tidak menutup kemungkinan menyodorkan nama Airlangga Hartarto sebagai pasangan dari bakal calon lainnya.

 "Kami tidak menutup komunikasi dengan semua pihak. Walaupun yang sangat intens komunikasi itu Pak Prabowo. Tapi kami masih bisa ke semuanya lah," kata Dave, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/5). 

Partai Golkar masih menyodorkan nama Airlangga dengan opsi sebagai calon presiden ataupun calon wakil presiden. Meskipun, hasil beberapa lembaga survei menunjukkan elektabilitas Airlangga kurang bersaing dibandingkan dengan kandidat lainnya. Dave mengatakan, hal tersebut bukan masalah karena bakal calon tak hanya dilihat dari elektabilitasnya saja. 

"Jangan hanya melihat elektabilitas, seolah tidak menghiraukan kapasitas, kapabilitas, dan pengalamannya," katanya. 

Golkar menilai, percuma jika seorang kandidat hanya populer namun tidak memiliki pengalaman dan kemampuan. Meski sedang intens membangun komunikasi dengan Prabowo, Golkar tidak pernah menutup lobi dengan kubu manapun. Sehingga, segala kemungkinan masih mungkin terjadi. Belakangan Golkar disebut bakal mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden berduet dengan PAN dan memunculkan poros keempat dalam pilpres. 

Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...