Jokowi Tanya Siapa Bacawapres Anies Baswedan Saat Bertemu Surya Paloh
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh mengungkapkan Presiden Joko Widodo menanyakan perihal siapa bakal calon wakil presiden atau bacawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan dalam pemilihan presiden 2024. Menurut Paloh, pertanyaan itu dilontarkan Jokowi saat mengundangnya ke Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (17/7) sore.
"Pak Jokowi juga tanya, 'siapa ini wakil presidennya ini', 'saya bilang saya belum mikirin itu, yang saya tahu Pak Anies itu'," kata Paloh sambil tertawa menggambarkan percakapannya dengan Jokowi kepada wartawan di Nasdem Tower, Selasa (18/7).
Pada kesempatan yang sama Paloh mengaku Jokowi juga menyinggung pelaksanaan Apel Siaga Perubahan yang digelar Nasdem pada Minggu (16/7). Menurut Paloh, Jokowi melontarkan pujian atas pelaksanaan kegiatan.
Selain memuji acara yang digelar partainya, Paloh juga mengaku Jokowi memberi ucapan selamat ulang tahun padanya yang baru saja berulang tahun pada 16 Juli. Ia menyebut suasana pertemuan berjalan dengan santai dan penuh kekeluargaan.
Paloh mengatakan suasana cair dan harmonis yang tersirat dalam pertemuannya dengan Jokowi diperlukan jelang kontestasi Pemilu 2024. Apalagi Surya dan Jokowi berkemungkinan tidak akan berada di satu kubu. "Saya pikir ini yang bagus sekali," kata Surya Paloh.
Saat ini Surya Paloh berada di kubu yang mendukung Anies Baswedan di Pilpres bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. Sedangkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang mendukung Jokowi menjagokan Ganjar Pranowo. Meski telah memiliki tiket maju dalam pilpres, Anies hingga kini belum menetapkan nama cawapres yang akan mendampinginya.
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali sebelumnya mengatakan Yenny Wahid bisa menjadi cocok yang tepat mendampingi Anies. Sementara itu Partai Demokrat menjagokan Ketua Umum partai Agus Harimurti Yudhoyono untuk mendampingi Anies.
Meski begitu masing-masing partai pendukung Anies telah menetapkan penentuan cawapres kepada Anies Baswedan. Koalisi berharap cawapres yang dipilih Anies memiliki elektabilitas yang bisa mendorong keterpilihan pasangan Anies di pilpres 2024.
Surya Paloh Kritik Revolusi Mental
Hal lain yang menurut Paloh turut disinggung Jokowi dalam pertemuan adalah pernyataannya yang mengkritik soal revolusi mental yang digaungkan Jokowi. Ia menyebut, Jokowi menanggapi santai kritikan yang ia sampaikan soal belum berjalannya revolusi mental dengan maksimal.
Sebelumnya, pada Apel Siaga Perubahan yang berlangsung Minggu (16/7) Surya mengatakan awalnya Nasdem mendukung Jokowi karena beranggapan memiliki visi yang sama mengenai gerakan untuk perubahan yang selaras dengan konsep revolusi mental ala Jokowi. Dengan mendukung Jokowi saat itu, Nasdem berharap akan ada kemajuan dalam berbangsa dan bernegara.
"Tapi sayang seribu kali sayang, sayang seribu kali sayang, harapan belum menjadi kenyataan," kata Surya.
Lebih jauh Surya berpendapat Indonesia belum mencapai kemajuan yang signifikan. Dalam pidato tersebut, ia menyampaikan pandangan mengenai nilai-nilai bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi gotong royong, semangat tepa selira, kini berubah menjadi individualistik dan lebih mengutamakan hubungan yang transaksional.