Gaza Dikepung Israel, Rumah Sakit hanya Mampu Bertahan Dua Pekan
Warga Palestina di Gaza bersiap menghadapi serangan Israel dalam skala yang lebih mematikan. Mereka juga harus menghadapi kekurangan pasokan air, makanan, dan listrik ke Gaza.
Dengan Israel memutus pasokan listrik ke Gaza, maka masyarakat langsung merasakan dampaknya. Kekurangan listrik mengakibatkan warga tak bisa mengisi ulang baterai ponsel mereka.
Dampaknya, mereka terputus dari komunikasi dan berita. Pada malam hari, mereka berada dalam kegelapan total, sementara ledakan terus muncul dari serangan udara Israel.
Pejabat Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan rumah sakit diperkirakan akan kehabisan bahan bakar dalam dua pekan. Padahal, energi diperlukan peralatan untuk menyelamatkan nyawa pasien.
Blokade Israel juga mengakibatkan pasokan air terputus. Hal ini juga mengakibatkan sanitasi masyarakat, terutama di pengungsian terganggu.
Seorang anak bernama Israa al-Qishawi yang berusia 13 tahun merasakan kesulitan ini. Bocah yang tinggal di pengungsian ini kerap ingin ke toilet karena rasa takut, namun tidak ada air.
"Ini menjijikkan," kata al-Qishawi dikutip dari Reuters, Rabu (11/10).