Cerita di Balik Tambahan Kuota Haji 2024, RI Mengalah soal Piala Dunia
Indonesia mendapatkan tambahan kuota sebanyak 20 ribu jemaah pada penyeleggaraan haji 1445 H/2024 M. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bercerita, tambahan kuota tersebut diperoleh karena Indonesia merelakan keinginan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 dan berbalik memberikan dukungan kepada Arab Saudi.
Ketua Partai Amanat Nasional ini menemani Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Cina selama 12 hari. Di Arab Saudi, Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Konfederasi Islam atau KTT OKI. Jokowi juga melakukan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota yang juga Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman Al-Saud atau MBS.
Dalam pertemuan bilateral antara Jokowi dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Indonesia mendapatkan tambahan kuota haji pada tahun depan. Menurut Zulkifli, tambahan kuota tersebut adalah balasan dari Arab Saudi karena Indonesia mengalah dan mendukung mereka sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034.
Indonesia sebelumnya berencana untuk ikut dalam tender Tuan Rumah Piala Dunia 2034. Menurut Zulkifli, sudah ada 80 negara yang mendukung Indonesia meski dukungan baru dikumpulkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, sedangkan Arab Saudi mengumpulkan dukungan dari 100 negara.
"Sebenarnya agak goyang dan Arab Saudi khawatir juga. Tapi Pak Jokowi berhitung, akhirnya memutuskan untuk mundur dan mendukung Arab Saudi. MBS senangnya minta ampun," kata dia.
Menurut dia, Arab Saudi sedang tergila-gila dengan sepak bola dan sangat ingin menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Mereka juga siap menggelontorkan dana dalam jumlah besar. Oleh karena itu, menurut dia, MBS sangat menghargai dukungan dari Indonesia dan menanyakan apa yang bisa Arab Saudi bantu untuk Indonesia.
"Presiden kita sederhana, mintanya cuman tambah kuota haji," kata Zulhas.
Presiden RI Joko Widodo menyebut, komitmen tambahan haji langsung diberikan Arab Saudi kepada Indonesia dalam pertamuan bilateral dengan Putera Mahkota. Komitmen diberikan hanya selang waktu kurang dari 12 jam sejak permintaan Indonesia.
Menurut Jokowi, ia menjelaskan secara langsung kondisi antrean haji di Indonesia yang sudah sangat panjang dalam pertemuan tersebut. Eaktu tunggu keberangkatan jemaah haji Indonesia saat ini bahkan sudah mencapai 47 tahun sehingga Indonesia membutuhkan tambahan kuota haji.
“Dan alhamdulillah ditanggapi sangat positif,” ujar Jokowi.