Eks Mentan SYL Diperiksa Hari Ini soal Dugaan Pemerasan Firli Bahuri

Yuliawati
Oleh Yuliawati
29 November 2023, 08:02
Tersangka kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) berjalan memasuki ruangan untuk menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (17/11/2023).
ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom.
Tersangka kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) berjalan memasuki ruangan untuk menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Penyidik Polda Metro Jaya akan meminta keterangan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL di Gedung Bareskrim Polri, Rabu (29/11). Pemeriksaan SYL ini pertama kali sejak eks Ketua KPK non-aktif Firli Bahuri menjadi tersangka terkait kasus pemerasan.

Selain SYL, Polda akan meminta keterangan saksi Sekjen Kementerian Pertanian (Kementan) Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta.

"Telah dilakukan koordinasi dengan KPK RI untuk bantuan menghadirkan saksi yang saat ini berstatus tahanan KPK RI dan telah dilayangkan surat panggilan terhadap para saksi yang saat ini menjadi tahanan KPK RI," kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, dikutip hari ini.

Trunoyudo menjelaskan, pemeriksaan atau permintaan keterangan terhadap ketiga orang tersebut pada pukul 14.00 WIB di Ruang Riksa Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipidkor) Bareskrim Polri.

"Pemeriksaan akan dilakukan oleh penyidik gabungan Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dan Dittipidkor Bareskrim Polri," katanya.

KPK Batal Berikan Bantuan Hukum untuk Firli Bahuri

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) batal memberikan bantuan hukum terhadap Firli Bahuri terkait perkara hukum yang dihadapinya di Polda Metro Jaya.

"Pimpinan KPK sepakat untuk tidak memberikan bantuan hukum terkait penyidikan perkara dugaan korupsi yang sedang berproses di Polda Metro Jaya," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa.

Ali menerangkan keputusan tersebut diambil setelah KPK menggelar rapat internal antara pimpinan, pejabat struktural dan biro hukum KPK.

"Rapat pimpinan kemudian membahasnya dan berkesimpulan bahwa tentu dugaan tindak pidana yang sedang berproses di Polda Metro Jaya ini tidak sesuai dengan ketentuan dalam peraturan pemerintah dimaksud begitu sehingga KPK tidak memberikan bantuan hukum," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...